Perkataan Krystal terus terngiang-ngiang dikepalanya. Setelah kejadian tadi siang yang berakhir dengan teriakan Krystal padanya membuat Kai bingung sekaligus sedikit sakit hati karna Krystal lebih memilih bersama Sehun daripada dirinya yang jelas berstatus sebagai tunangannya. Disaat sedang pusing memikirkan soal Krystal pikirannya dibuyarkan oleh suara asistennya.
"Pak, Bu Irene ingin menemui anda"
"Hmm"
Lalu Irene pun masuk dengan lenggak-lenggoknya sambil mengulas senyum semanis mungkin. Mungkin jika situasinya tidak seperti sekarang, Kai pasti akan luluh hanya dengan senyumannya tapi tidak untuk saat ini. Fikirannya masih sesak karna kejadian-kejadian belakangan ini yang menimpa dirinya.
"Hai Sayang" ucap Irene seraya mengecup pipi kiri Kai.
"Ada apa kemari?"
Irene cemberut saat mendengar balasan dari Kai. "Masa pacar sendiri ga boleh ngunjungin sih?"
"Iya iya. Kamu mau apa?"
"Aku mau nemenin kamu kerja. Boleh kan?" Irene kembali merangkul lengan Kai dengan memasang wajah seimut mungkin. Biasanya Kai akan luluh dengan itu.
"Aku lagi sibuk sekarang Irene" alasan Kai
"Huh, sibuk apaan tadi aku liat kamu ga ngapa-ngapain" Irene pura-pura marah dengan Kai. Akhirnya Kai merogoh dompetnya kemudian mengeluarkan sesuatu dari sana.
"Ini, kamu bisa pake sepuasnya" Kartu warna hitam itu kemudian berpindahkan tangan dan seketika membuat Irene tersenyum dengan binar-binar dimatanya.
"Kamu yang terbaik deh, makasih sayang" Irene memeluk Kai lagi. Setelah diberi kartu tadi Irene sudah menghilang dengan segala celotehnya. Kai kembali tenang karna tidak ada kehadiran Irene lagi.
Atensinya kemudian teralihkan lagi dengan tiba-tiba saja pintu ruangannya dibuka oleh seseorang yang tak ingin Kai lihat akhir-akhir ini.
"Kenapa kau tampak tidak suka jika aku berkunjung?"
"Aku sedang lelah Yah"
"Ayah dengar kau mengangkat Krystal menjadi sekretarismu?"
"Iya"
"Dimana dia? Ayah tidak melihatnya tadi di ruang kerjanya"
"Kai ga tau Yah"
"Kamu itu calon suaminya, harusnya kamu lebih memperhatikannya". "Apa perlu Ayah nyuruh kalian buat tinggal satu rumah saja?" usul Ayah Kai yang langsung dibalas gelengan Kai. Ayah Kai hanya tertawa melihat reaksi anaknya itu.
"Apaan sih Yah, ga lucu" dengus Kai tak suka.
Ayah Kai masih tertawa dan tiba-tiba satu ide terlintas di kepalanya. "Kai kamu gantiin Ayah ke acara peresmian gedung baru ya?"
"Kai banyak kerjaan Yah, ga bisa ditinggal"
"Kamu tau kan jadwal Ayah minggu depan harus check up, kamu mau jadi anak pembangkang?"
"Pokoknya kamu harus pergi kesana.." jeda sejenak Ayahnya.
"sama Krystal" mata Kai melotot seiring kata-kata yang Ayahnya gulirkan.
"Ga ah Yah, aku sendiri aja"
"Kamu mau sama Irene kan pasti?!" Tembak Ayahnya
"Sudah Ayah bilang berapa kali Kai, putuskan dia. Kamu masih saja mempertahankan wanita seperti itu."
"Tapi Kai cinta Yah"
"Apa bedanya wanita itu dengan Krystal?"
"Jelas berbeda Yah, aku tidak akan meninggalkan Irene hanya karna gertakan Ayah."