《32》

1.6K 208 55
                                    

Bismillah dulu kawan-kawan :)



Mobil hitam itu mulai melambatkan laju nya ketika memasuki pelataran kediaman Keluarga Rashaad yang mewah itu.

Rumah megah yang dibangun oleh Ferdinand Rashaad seorang arsitek sekaligus CEO yang kini memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai CEO di perusahaan yang ia rintis dari nol itu kini sudah diwariskan kepada anak pertamanya, Kainan Rashaad.

Senyum langsung terpatri dari seseorang yang baru saja keluar dari mobil itu dan disambut senyuman ramah juga dari pengawal didepannya. Matanya masih berbinar-binar ketika melihat ke sekelilingnya, masih sama seperti yang terakhir kali ia lihat sebelum meninggalkannya hanya saja dibagian taman terlihat sedikit berbeda karna ditumbuhi bunga daisy dan beberapa anggrek yang membuatnya semakin indah.

Sepatu hitamnya terlihat berkilat, sekarang ia sangat percaya diri untuk melangkah memasuki rumah yang memiliki banyak kisah dengannya dimasa lalu. Dengan diiringi pengawal yang memandu didepannya. Begitu pintu terbuka pandangan pertamanya langsung jatuh pada foto yang terpampang besar diruang tamu, foto keluarga Rashaad. Lama ia terdiam hingga sebuah suara melengking dari arah tangga menyapa pendengarannya. Wanita itu mendekat lalu segera memeluk seseorang dihadapannya dengan wajah bahagia dan keheranan.

"Ya ampun, ini beneran kamu kan?" Tanya wanita tadi melepas pelukannya kemudian mengguncang pelan bahu seseorang itu.

"Beneran tante Claire, lihat kan aku disini." Wanita tadi adalah Claire Rashaad, Ibunda Kai. Senyuman pun tersungging diwajah cantiknya yang tampak awet muda tanpa kerut.

"Oh iya tante, Kok rumah kayaknya sepi banget?"

"Emang tiap hari gini kan? Kamu kayak ga pernah kesini aja."

"Tapikan ini udah malem tante."

"Justru itu kalau malam mereka memang jarang dirumah pada ngelayap" bisik Claire dengan kekehan.

"Om Ferdinand juga ngelayap?"

"Ya engga lah, mana tante bolehin. Enak aja!"

"Tante masih aja cemburuan sama om Ferdinand" wajah Claire bersemu merah malu dengan pernyataan yang dilontarkan untuknya.

"Yaudah kamu istirahat dulu aja, capek kan?"

"Engga kok tan, omong-omong Kai mana ya?"

"Benerkan dugaan tante pasti kamu bakalan cariin Kai"

"Kan tujuan utama itu tante hehe"

"Berarti cuma pengen ketemu Kai? Ga kangen sama tante?" Sungut Claire.

"Ya engga lah tante, aku tuh kangen semua sama Kai sama Mingyu sama Tante Claire yang cantik sama Om Ferdinand juga. Ga bakal lupa aku."

"Yaudah coba tante hubungin Kai biar cepet pulang ya, kamu tunggu di sofa sana aja"

"Iya tante"

Setelah itu Bunda Kai membuka aplikasi pesan pada ponselnya dan mencari kontak anaknya itu kemudian mengetikan sesuatu disana.

Kemudian ia kembali mendekat ke sofa, sambil berbincang-bincang menunggu Kai untuk kembali ke rumah. Pasti ia akan terkejut nanti.

Terdengar suara mesin mobil yang baru dimatikan bersautan dengan suara dering pesan masuk di ponselnya. Nama Krystal menghiasi layar ponselnya, dengan semangatnya ia pun membuka kunci pada ponselnya kemudian asik berbalas pesan dengan gadisnya. Sampai mobil kaca nya diketuk perlahan oleh penjaga menyuruh Kai keluar karna sudah ditunggu bundanya. Dengan sekali tarik pintu terbuka dan Kai keluar sambil membetulkan kemejanya yang sedikit berantakan akibat aksi nekatnya dengan Krystal beberapa saat lalu.

Dáisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang