warn; little drama
Kai memarkirkan motornya diarea parkir yang disediakan pihak gedung apartemen, ia pun bergegas masuk kedalam lobi apartemen menuju kekamar apartemen Krystal sambil mendial nomor Krystal berkali-kali tapi hanya suara deringan yang ia dapatkan.
Dengan sedikit berlari Kai menghampiri apartemen Krystal dan mengetuk dengan tidak sabaran tapi tetap tidak ada respon dari dalam dan itu membuat Kai khawatir apa yang terjadi dengan Krystal. Kai terus mencoba mengetuk dan sesekali memaksakan diri untuk masuk yang ternyata pintunya tidak dikunci, Kai bergegas masuk kedalam dan menemukan Krystal sedang merintih disamping kasurnya.
"Sayang kenapa?" Krystal membuka matanya yang terlihat sembab menoleh kearah Kai.
"Kaiiii sakit" Kai semakin dibuat khawatir melihat Krystal merintih kesakitan lalu....
"Kai beliin pembalut sama kiranti yah" Kai menepuk jidatnya, dan Krystal hanya tersenyum melihatnya
"Oke aku turun dulu ya, masih sakit ga? Baringan dikasur aja ya sama dikompres perutnya biar enakan?" Krystal mengangguk dan Kai lalu menggendongnya ala bridal.
Kai bergegas menuju dapur mencari kantong untuk mengompres Krystal, setelah mengisi kantong kompres dengan es Kai kembali kekamar Krystal dan menempatkan kantong kompres dibagian perut Krystal. Krystal memejamkan mata merasakan kompresan diperutnya dan itu agak sedikit mengurangi nyeri diperutnya. Kai duduk ditepian kasur Krystal, sebelum beranjak Kai menyempatkan mencium dahi Krystal dengan sayang dan setelah itu ia pun langsung keluar untuk menbeli keperluan Krystal.
Diujung jalan, kira-kira 50 meter dari gedung apartemen ada sebuah toko serbaada. Kai masuk dan disambut oleh pegawai wanita yang sedang berjaga disana, karna malam telah larut jadilah hanya Kai dan 1 orang wanita baya yang ada disana saja yang membeli. Kai berkeliling dan akhirnya menemukan apa yang dicarinya lalu membawa barang belanjaannya menuju kasir. Pada saat Kai menyerahkan barang belanjaannya untuk di hitung si Kasir perempuan dengan rambut sebahu itu menahan tawa saat melihat Kai.
"Ada yang salah?" Kasir tadipun lalu berhenti menahan tawa seketika.
"Tidak ada Pak"
"Mas, kayaknya sayang banget sama pacarnya ya" Kini giliran perempuan setengah baya tadi yang menyindirnya dan sedang mengantri dibelakangnya.
"Bukan pacar Bu, tapi calon istri"
"Yah udah sold out ternyata" ucap pegawai yang sedang menata barang di rak.
"Pengertian banget masnya, jarang ada loh cowok kayak mas gini yang mau bela-belain beli pembalut sama kiranti"
"Ya gimana Bu, semua karna cinta" tutur Kai dengan senyum di wajahnya.
"So sweet"
"Ini mas totalnya 55.000"
"Mari Bu" Ibu tadi menganggukan kepala sambil tersenyum.
Kai bergegas keluar setelah mendapatkan belanjaannya. Kai memasuki lobi dan menuju lift yang sedang bergerak turun, lalu ia masuk dan memencet angka 8 pada tombol. Ia pun segera masuk kedalam kamar Krystal dan menemukan gadisnya itu tengah tidur dengan wajah pucatnya. Kai menghampiri Krystal duduk ditepian kasur sambil memijat lembut kaki Krystal. Merasa ada pergerakan dikakinya Krystal kemudian membuka matanya dan Kai masih setia memijat kakinya, Kai lalu melepaskan pijatannya dan beralih untuk membuka plastik belanjaan dan memberikan Krystal kiranti untuk diminum.
Krystal bangkit dengan bantuan Kai, rasanya memang sudah lebih baik daripada tadi nyerinya pun sudah mulai agak menghilang berkat kompresan diperutnya.