Dua!

117 17 2
                                    

Emang gitu cewek kalo lagi pms. Kalo gak marah-marah, berarti marah-marahin..

***

Senja menunggu Givana di atas motornya. Mereka akan berangkat sekolah! Namun Givana sangat lama. Hingga akhirnya Givana keluar dari gerbang rumahnya dengan wajah yang kusut.

" lo kenapa gak masuk si! Udah kaya ojeg tau gak nunggu diluar!  Kenapa takut sama ayah sama bunda? Kan lo udah akrab!" Senja heran, mengapa malah Givana yang marah. Seharusnya dia yang marah karena menunggu Givana sangat lama.

" bukan gitu sayang! Gue males aja" senja berujar

"Udah! Lo lama banget si! Nanti kita telat senja!"

Senja baru sadar, ini pertengahan bulan. Berarti Givana sedang kedatangan tamunya. Nasib sial Senja, ia harus berurusan dengan Givana yang super sangar. Senja harus ekstra sabar. Itu artinya untuk saat ini Senja harus menggunakan aku-kamu karena ucapan yang salah sedikit pun, akan membuat emosi Givana meledak.  Selama di perjalanan hening yang tecipta, hingga Senja berinisiatif membuka percakapan.

"Kamu udah sarapan ?" Tanya Senja dengan nada yang sangat lembut

"Udahlah! lo kenapa nanya pertanyaan unfaedah si!" Jawab Givana dengan nada yang meninggi. Senja benar-benar harus ekstra sabar menghadapi Givana yang seperti ini.

"Kalo kamu belum makan, kita cari sarapan dulu sayang!" Senja berucap sangat lembut berbeda dari biasanya.

" Senja! Lo gimana si! Kalo kita cari sarapan dulu kita bisa telat!"

Senja frustasi. Bagaimana ia menghadapi Givana yang seperti ini. Keasabarannya hampir habis, namun rasa sayangnya pada Givana tak akan kalah dengan emosi sesaat.

Setelah sampai di sekolah. Givana langsung turun meninggalkan Senja. Senja berlari menyusulnya.

"Givana! Tunggu aku dong!" Senja mensejajarkan langkahnya dengan Givana

"Senja! Kenapa kamu manja banget si! Kamu tau gak aku ini lagi sakit perut! Daritadi kamu bawel banget!" Givana marah-marah gak jelas, membuat Senja sangat emosi. Namun untuk saat ini Senja akan bersikap lembut pada Givana.

Kepala Givana terasa pusing, perutnya sangat sakit. Givana terus memegangi perutnya. Senja yang melihatnya sangat khawatir.

"Ayo, kita ke uks!" Ajak Senja. Givana mengangguk. Sampai di uks, Givana langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ada Nina anak ekskul Pmr yang sedang berjaga.

"Kenapa ka ?" Tanya Nina kepada Senja

"Dia lagi datang bulan, kayaknya hari pertama" jelas Senja. Nina mengangguk dan menyodorkan obat peredam nyeri datang bulan.

" ka. Aku ijin duluan ya!" Nina pergi meninggalkan Senja dan Givana

Senja mengusap lembut kepala Givana. Hatinya terasa perih, melihat wajah pucat Givana, dan keringat dingin yang membasahi pelipisnya.

" pasti sakit ya sayang!" Ucap Senja yang duduk di samping ranjang Givana. Givana yang memjamkan matanya, langsung membuka matanya dan menileh ke arah Senja

"Iya, sakit banget ja" Giana yang masih memegang perutnya dengan kedua tangannya. Senja meraih satu tangan Givana dan menciumnya

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang