Tigapuluhtiga

31 3 0
                                    

Makasih udah jadiin gue wanita yang paling martabak!
.......

Givana sudah berdandan, lengkap dengan hoodie berwarna hitam, serta jeans berwarna putih, sepatu converse berwarna hitam juga, tak lupa tas serut ( Author manggilnya itu, gak tau nama tasnya apa😆) bergambar Minion, rambut yang di kuncir kuda. Menunggu pangerannya datang menjemput. Melihat jam yang melilit di tangannya, masih ada empat puluh lima menit lagi sebelum konser di mulai. Senja datang Givana memberikan senyum terbaiknya.

"Hay!" Senja turun lalu membuka helmnya

"Hay!" Balas Senja sebelum mengacak rambut Givana

"Ish! Tangannya nakal banget !" Givana merapikan rambutnya yang mulai berantakan akibat ulah Senja

"Gemes!"

"Yuk!" Ajak Givana menarik tangan Senja. Tapi Senja tidak ikut beranjak.

"Kenapa ?" Tanya Givana yang melihat Senja masih berdiri di posisinya

"Masa gak izin sama ayah! Gak boleh gitu ah!" Gantian Senja yang menarik tangan Givana, masuk kerumah Givana dengan tangan yang bertaut.

"Assalamu'alaikum. Ayah bunda!" Keduanya kompak menjawab salam dan tersenyum

"Mau izin ajak Givana pergi!" Senja menyalami keduanya yang sedang duduk menonton televisi. Tangannya masih tertaut.

"Iya nak! Hati-hati!" Ayah mengusap lembut rambut Senja. Senja dan Givana pergi keluar. Setelah diluar Senja memakaikam Givana helm.

"Ko bisa ya ayah gitu ke kamu ?"

"Gitu gimana ?" Tanya Senja yang sudah bersiap menyalakan motornya

"Kebiasaan. Orang nanya balik nanya!" Givana menaiki motor milik Senja

"Ya. Aku gak ngerti apa yang kamu omongin!"

"Yaudah kita jalan aja!" Senja tertawa dan langsung tancap gas menuju tempat konser berlangsung

"Kamu kalo gak mau jatoh bisa pegangan Na!" Senja melancarkan aksinya untuk modus-modus manja. Givana langsung memeluk Senja dan menghirup aroma parfum yang dikenakan Senja

"Kodean modus ya Ja!"

"Siapa yang modus coba, orang cuma minta pegangan ini sampe meluk! Siapa yang modus ?" Givana langsung mengigit bahu Senja

"Sakit cantik!" Giva tertawa dan mengelus bahu Senja

"Gak sengaja!" Setelah sampai Senja langsung memarkirkan motornya di area parkir. Givana langsung cemberut saat turun dari motor

"Marah ?" Givana sedikit berjinjit untuk menusuk-nusuk pipi Senja

"Enggak!" Givana semakin lesu mendengar ucapan  Senja  yang singkat

"Tapi kayak marah!"

"Udah ayo mau beli makanan engga ?" Senja menarik tangan Givana. Menyebrangi jalan, karena minimarket ada di sebrang jalan sana. Setelah memasuki mininarket tersebut, Givana langsung memeluk lengan Senja

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang