Tujuhbelas!

40 6 0
                                    


Gaada quotes. Isi sendiri:v
****

Mereka bertiga sedang di rumah Senja. Dwi dan Givana tidak di ajak, katanya ini privasi laki-laki. Gatran yang berlaku sesukanya dirumah Senja. Berlagak seakan ia adalah pemilik dari rumah ini, membuat Senja merasa stres tingkat kecamatan. Bagaimana mengusir Gatran yang seperti parasit  tersebut

"Ja. Ambilin gue air putih atau apapun, gue haus banget!" Gatran bersantai di atas kasur empuk milik Senja

"Ambil sendiri bisa kan!"

"Tamu adalah raja. Jadi lo jangan kasar sama raja!"

"Raja kayak lo gak bakal punya rakyat Gat!" Atalla melempari Gatran dengan bantal

"Buru ambilin! Nanti malah tenggorokan gue nih yang jalan sendiri!" Senja berdecak sebal. Bagaimana ia bisa tahan dengan Gatran yang lupa membawa otaknya sendiri

"Gue kasih apa?" Bisik Senja pada Atalla

"Kasih aja air aki!" Senja dan Atalla tertawa. Membayangkan bagaimana Gatran mati karena meminum air aki

"Kalian kenapa si! Suka banget bisik-bisik!"

"Gak apa-apa" Senja pergi meninggalkan Atalla dan Gatran berdua

"Tadi Senja ngomong apa ?" Gatran bertanya pada Atalla

"Katanya lo mau di kasih air aki!" Gatran melotot tak percaya. Bagaimana Senja se jahat ini ? Mungkin Gatran lupa, Gatran harus lebih berhati-hati dengan orang sekitarnya

"Jadi bener Jaja mau gue mati ?" Gatran sedih.

"Bukan cuma dia, gue juga!" Atalla berpura-pura serius

"Jangan gitu dong Ta. Spesies kayak gue kan sebentar lagi punah. Lo juga bakal kehilangan manusia ganteng kayak gue" sungguh, Atalla sudah tidak tahan dengan miringnya otak Gatran

Senja datang membawa tiga gelas minuman. Gatran menenggak salivanya kasar, benarkah Senja akan tega memberikan Gatran air aki ?

"Ini air aki Ja ?" Suara Gatran mulai melemah

"Gue saranin lo tulis surat terakhir dulu Gat!" Senja mengelus pundak Gatran

"Yaudah gue minta air putih, nasi, ayam bakar, sama sambalnya"

"Gue suruh lo tulis pesan terakhir bukan makan enak Gat!" Senja gemas sendiri melihat kelakuan Gatran

"Gue gak mau mati dalam keadaan lapar Ja!" Gatran memang super unik

"Yaampun. Udah nih minum air putihnya!" Senja menyodorkan air yang sedaritadi ia pegang. Gatran menenggaknya sampai habis tak tersisa, mungkin ia memang benar-benar kehausan

"Haus atau doyan Gat!" Atalla tersenyun melihat kelakuan Gatran

"Gue laper. Ambil makanan gih!"

Plak!

Senja memukul kepala Gatran. Gatran hanya mengaduh kesakitan, bagaimana otaknya tidak miring jika Senja dan Atalla selalu memukul manjah kepalanya

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang