Sembilanbelas!

36 5 0
                                    

Sahabat, adalah orang yang tetap tinggal. Walau dunia perlahan mulai beranjak
_sajakbercerita

******

Setelah selesai mengatar Givana. Senja langsung kembali ke rumahnya. Pulang dengan rasa lelah, Senja membuka pintu dan masuk ke dalam rumahnya. Baru beberapa langkah menjauh dari pintu. Ketukan terdengar dari luar sana. Senja kembali melangkahkan kakinya untuk membuka pintu, pintu sudah dibuka, saat melihat dua orang dihadapannya. Wajah Senja langsung kusut seperti baju lecek. Kesal, sangat kesal. Mengapa dua orang pengganggu ada di dihadapannya, saat ia ingin bersantai manja.

"Jadi lo dua mau ngapain disini ?" Tanya Senja yang mulai kesal dengan duo ciput ini

"Tebak hayo kita mau ngapain!" Gatran yang bertele-tele. Membuat Senja mengelus dada

"Gue mencium bau-bau aroma mistis kalo lo bakalan mengotori tempat tidur gue!"

"Yap. Betul Senja, kita emang mau menginap disini!" Gatran menghambur ke pelukan Senja. Senja meronta, sungguh ia sangat jijik jika Gatran sudah bersikap seperti ini

"Yailah. Ngapain si! Emangnya rumah gue tempat pengungsian buat orang aneh kayak kalian berdua!"

"Orang aneh bilang orang aneh!" Gatran langsung nyelonong masuk ke dalam kamar Senja. Senja menatap Atalla, Atalla yang seolah mengerti arti tatapan Senja langsung berbicara

"Gak ada Atalla, gak mungkin ada Gatran" Atalla tertawa dan meninggalkan Senja menuju kamar Senja

Senja tertawa, begitu frustasi ia memiliki teman seperti Atalla dan Gatran.

"Ja ngapain berdiri di depan pintu. Masuk sini kita bobo syantik di kasur lo" Gatran senang sekali bersikap layaknya pemilik rumah ini. Dengan langkah berat dan keyakinan yang kuat, Senja ikut merebahkan tubuhnya di atas kasur. Untuk ukuran tiga orang, kasur Senja masih terbilang luas.

"Gue pernah mikir!"

"Lo gak punya fikiran Gat!" Atalla langsung menyadarkan Gatran tentang impiannya untuk memiliki fikiran

"Oiya. Gue juga bingung, kenapa otak yang gue punya cuma buat dijadiin pajangan ?"

"Sama. Gue juga bingung kenapa punya temen kayak lo Gat!" Senja berbicara sembari menerawang ke atas langit-langit kamarnya

"Gue juga bingung, kenapa cowok ganteng kayak gue harus jomblo?" Memangnya siapa yang ingin menjadi kekasih orang aneh seperti Gatran ?

"Gini deh. Lo ganteng tapi otaknya cuma seperempat juga gak akan laku!" Senja menatap lurus ke arah Gatran

"Emang ?"

"Iyalah. Daripada cewek lo nanti sibuk benerin otak lo itu. Kan kasihan"

"Emang ?"

"Pastilah. Mendingan dia jomblo daripada harus pacaran sama orang abstrak kayak lo"

"Em----"

"Lo ngomong sekali lagi kayak gitu, gue lempar pake piring!"
Senja langsung membukam mulut Gatran

"Biasanya kalo udah tiga kali dapet piring. Kenapa dedek malah di lempar piring mas!"

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang