Duapuluhlima!

54 5 0
                                    

Benar, semuanya jelas. Maka sudah ku putuskan, kita berakhir

*****

"Lo ngapain disini!" Orang tersebut menunjuk Axel

"Ck, jadi rese banget lo!" Axel langsung nyelonong masuk seperti tanpa dosa

"Eh kutu! Ini rumah gue!" Orang tersebut berteriak ke arah Axel yang sudah di dalam

"Bodo amat gue gak liat!" Orang tersebut memperhatikan Givana. Terlihat tidak asing bagi Givana

"Lo siapa ?"

"Gue Givana" orang tersebut seperti tercengang saat mendengar nama Givana, dan langsung mengajak Givana berjabat tangan

"Hay. Gue Gino Faresta Ruhendra" Givana membalas jabatan tangan itu dan. Tunggu! Gino Faresta Ruhendra ? Mika Kanaya Ruhendra ? , Givana meneguk salivanya, apa yang alam telah perbuat ?

"Lo yang waktu itu jadi bintang tamu pas pensi yakan ?" Ah! Givana sekarang ingat, siapa Gino ini sebenarnya

"Iya itu gue. Mending lo masuk dulu" Gino mempersilahkan Givana masuk. Givana duduk di sofa . Axel sedang merebahkan tubuhnya di sofa panjang

"Si kunyuk! Kemana lo cabut dari sekolah!" Gino melempari Axel dengan bantal. Sampai Axel terkejut dan langsung terududuk

"Wah gue bolos karna tugas negara gak apa-apa si" Axel bangkit dan menghampiri Givana

"Na mau minum apa ?" Axel yang bertanya dan bukan tuan rumah

"Air putih aja"

"Oke tunggu" Axel pergi ke dapur untuk mengambil minum

"Pantes si Axel suka banget sama lo, ternyata begini aslinya. Dia sering cerita kalau lagi naksir aama cewek yang namanya Givana" Gino memperhatikan Givana dari atas kepala sampai kaki. Givana risih.

"Maksudnya ?"

"Ck, Axel tuh cassanova di sekolah. Dia gak mau ngejar cewek, sebelum tuh cewek dateng sama dia. Tapi khusus lo kayaknya ada pengecualian, mungkin Axel liat lo sebagai cewek yang harus di perjuangkan, makanya dia ngejar lo. "Ucapan Gino terhenti karena Axel membawa minuman dan beberapa cemilan

"Gibah terus gibah!" Gino cengengesan

"Diminum dulu Na" Givana mengangguk dan tersenyum ke arah Axel

"Inget Arneta oy!"

"Apansi! Ngapain bawa dia!" Givana bingung, siapa lagi Arneta ?

"Wes. Padahal mah sayang benget!" Gino tertawa, sedangkan Givana hanya tersenyum sekadarnya

"Terserah lo!"

"Jadi kalian berdua kesini mau apa ?" Gino bertanya pada Axel dan Givana

"Biar Givana yang jelasin maksud kedatangannya"

Givana menghela napas sebelum memulai pembicaraannya

"Lo kenal sama Mika Kanaya Ruhendra ?"

Namaku SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang