Chat

3.6K 100 3
                                    

Line

Axel

Tasya
P
P

Apa?

Gpp,wkwk

Oh

Lagi apa?

Lagi chat
Knp?

Oh,gpp nanya aja

Tumben chat

Ga, lagi gabut aja

Oh

Wafdan

Tas (read)
P (read)
Kok di read doang sih

Apa?

Bisa ketemu sbtr ga?

Ga.

Plis, sbtr doang

Ngapain?

Gua pen ngomong sesuatu (read)
Bsk jam 3 sore di gang (read)
Bye (read)

Flashback on

Di sore hari ada beberapa orang remaja yang sedang duduk  sambil bercanda ria. Mereka semua terlihat sangat bahagia tanpa ada raut wajah kesedihan. Mereka semua sangat akrab dan dekat satu sama lain. Walaupun mereka belum lama kenal namun mereka sudah bersahabat sampai saat ini. Wafdan dan teman-temannya beserta Tasya dan teman-temannya sedang berada di pos dekat gang rumah mereka. Disaat Tasya dan teman-temannya sedang bercanda, Wafdan dan teman-temannya sibuk berbincang mengenai suatu hal yang Tasya dan teman-temannya tidak tahu. Suasana menjadi hening seketika saat salah satu teman Wafdan berbicara.

"Woi,diem dulu. Si wafdan mau ngomong." Teriak Ariz

"Mau ngomong apaan emang Dan?" Tanya Dina

"Gua mau ngomong--" ucap Wafdan yang sengaja di hentikan.

"Apaan" ucap Halwa

"Tas, gua mau ngomong sesuatu sama lu-" lanjut Wafdan.

"Ngomong apa?" Tanya Tasya

"Gua pen bilang, kalo sebenernya dari awal gua Deket dan kenal sama lu gua udah nyaman banget sama lu. Gua rasa lu beda banget dari cewek yang lain. Awalnya gua masih bingung sama perasaan gua sendiri. Semakin Deket gua sama lu, gua ngerasa ada yang aneh aja sama perasaan gua sendiri. Sampai akhirnya gua sadar. Kalo gua itu-" ucap Wafdan yang terjeda

Lalu Wafdan menggenggam tangan Tasya. Tasya hanya terpaku dan diam seribu bahasa atas apa yang telah dilakukan oleh Wafdan kepadanya. Jantung Tasya berdetak kencang, jujur ia sangat gugup. Ia tidak tau harus apa saat ini.

"Gua cinta sama lu Tas. Gua udah sadar dari lama, tapi gua masih belum bisa ngungkapin perasaan gua yang sebenarnya ke lu. Gua takut kalo gua terlalu cepat mengungkapkan perasaan gua,tapi itu belum sepenuhnya, gua bakal buat lu kecewa. Dan gua gamau mereka ngecewain lu. Lu mau ga jadi pacar gua??" Tanya Wafdan kepada Tasya dengan wajah penuh harap dan perasaan deg-degan.

"Gua,-" jawab Tasya yang terjeda

Wafdan sangat berharap bahwa Tasya akan menerimanya. Ia ingin Tasya menjadi miliknya. Dan ia akan sangat bahagia jika Tasya bisa menjadi miliknya.

"Gua gatau, Dan. Maaf ya," ucap Tasya

Wafdan kecewa, namun ia tidak bisa memaksakan. Karena cinta yang terpaksa tidak akan pernah bahagia nantinya. Ia hanya tersenyum, walaupun jauh di lubuk hatinya sakit.

"Gua gatau, gimana caranya gua buat nolak lu. Karena gua juga cinta sama lu," lanjut Tasya sambil tersenyum ke arah Wafdan

Wafdan tersenyum mendengarnya. Ia langsung menarik Tasya ke dekapannya. Ia sangat bahagia karena bisa memiliki Tasya. Tasya membalas pelukan Wafdan, karena jujur ia sudah mencintai Wafdan dari lama. Wafdan mengeratkan pelukannya.

"Ekhem,peje Jan lupa," sahut Ariz

"Nyamuk woy, kita nyamuk" teriak Dina

"Mentang-mentang udah ga jomblo lagi. Inget woy disini masih ada kita." Teriak Halwa

"Ganggu aja lu semua." Jawab Wafdan

Tasya hanya tertawa melihat tingkah teman-temannya. Ia merasa sangat beruntung bisa bersahabat dengan mereka. Ia harap kebahagiaannya tidak hanya bersifat semu saja. Ia selalu berdoa agar mereka akan tetap bersama.




AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang