Setelah membaca pesan singkat tersebut, air mata Tasya jatuh membasahi pipinya yang lembut tanpa ia sadari. Orang yang telah lama pergi dari kehidupannya, kini hadir kembali. Tasya sudah berusaha sangat keras untuk melupakan orang itu, dan membiasakan diri menjalani hari tanpanya. Dan disaat Tasya sudah berhasil melupakan orang tersebut dan terbiasa tanpa dirinya, justru orang itu kini kembali lagi. Tasya tampak berpikir. Ia tidak tahu harus bagaimana. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menemui orang itu. Buat apa tidak, karena ia sudah tidak ada perasaan lagi terhadap orang itu.
Sore harinya Tasya berjalan ke tempat dirinya bertemu dengan pria itu. Ia menunggu beberapa saat, hingga pria tersebut akhirnya datang. Mereka berdua hanya saling diam satu sama lain. Tidak ada yang membuka pembicaraan diantara mereka. Hingga akhirnya Wafdan memecah keheningan diantara mereka.
"Tasya, gua mau ngomong sesuatu sama lu" ucap Wafdan
"Hmm" Tasya hanya berdeham
"Gua mau minta maaf sama lu. Atas semua kesalahan gua waktu itu. Jujur gua masih sayang sama lu, gua gabisa boongin perasaan gua sendiri. Gua harap lu masih bisa Nerima gua lagi." Ucap Wafdan lirih
"Sorry Dan, gua gabisa. Hati gua udah ada yang ngisi. Untuk kesalahan lu udah gua maafin." Ujar Tasya
"Yauda gpp, gua ga maksa. Karena cinta yang dipaksain ga bakal bahagia-" ucap Wafdan yang terpotong
"Sama halnya kayak cinta yang ga dilandasi kepercayaan dan ga pernah komunikasi." Sindir Tasya
"Maaf. Gua tau gua salah. Makanya gua mau memperbaiki semua kesalahan gua ke lu, makanya kasih gua kesempa-" ujar Wafdan yang terpotong
"Ga. Lu cuma mantan gua sekarang." Tegas Tasya
"Iya, gua tau itu" ucap Wafdan lirih
"Hm" jawab Tasya
"Tas, boleh ga gua Deket lagi sama lu kayak dulu. Walaupun bukan sebagai pacar lu lagi. Gua boleh ga jadi sahabat lu?? Gua janji gua ga akan pernah nyakitin lu lagi. Gua janji bakalan selalu ngelindungin lu. Gua bakal selalu ada buat lu" ujar Wafdan pelan
Tasya yang mendengar hal itu hanya diam seribu bahasa. Entah mengapa kata-kata Wafdan membuat hatinya kembali bergetar. Ia tertegun mendengar penjelasan pria itu. Jujur saja, ia merindukan kebersamaan mereka dulu. Namun sayang kini mereka hanya berstatus mantan. Tanpa ia sadari air matanya kembali jatuh. Memori akan kebersamaan mereka dulu kembali berputar di pikirannya.
"Eh, jangan nangis dong. Gua gamau liat lu nangis kayak gini. Karena kalo lu nangis hati gua juga ikut sakit ngeliatnya. Gua janji ga bakal ngebiarin air mata lu jatuh lagi." Ucap Wafdan sambil mengusap air mata yang ada di pipi Tasya dengan menggunakan ibu jarinya.
Tasya tertegun mendengar perkataan pria itu barusan. Tubuhnya mendadak kaku karena perlakuan Wafdan terhadap dirinya. Lidahnya kelu dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Tiba-tiba Wafdan menarik tubuh Tasya kedalam dekapannya. Ia memeluk Tasya dengan erat, sambil mengusap kepala Tasya. Tasya masih menangis didalam pelukan Wafdan. Ia sangat merindukan pelukan orang ini. Pelukan yang membuat dirinya nyaman. Namun Tasya tidak membalas pelukan Wafdan. Hingga akhirnya tangisan dirinya berhenti. Dan Wafdan melepas pelukannya itu.
"Gimana Tas, boleh kan??" Tanya Wafdan lembut
"Iya" ucap Tasya pelan
"Serius? Makasih ya lu udah ngasih gua kesempatan kedua. Gua janji bakal buat lu tersenyum dan ngejagain lu. Makasih lu udah mau jadi sahabat gua lagi" ucap Wafdan senang
Tasya hanya mengangguk kemudian ia tersenyum. Jujur ia sangat bahagia karena hubungannya dengan Wafdan membaik. Walaupun hanya berstatus sebagai sahabat, namun ia tetap bahagia. Ia rindu bersama pria itu lagi. Ia berharap persahabatannya dengan pria itu akan bertahan selamanya. Kemudian mereka berselfie ria
Line
Wafdan
Lagi apa?
Lagi chat aja
Ohh, ntr ketemuan kuy
Ayo aja
Jamber?Abis sholat isya
Oke
Ditempat biasa ya
Iya
Tasya tersenyum setelah mendapat pesan singkat tersebut. Baru beberapa menit ia meletakkan ponselnya, tiba-tiba ponselnya kembali bergetar
Line
Somvlak Grup
Arka : woy, mtk yg nmr 5 udh ada ngerjain??
Hilmy : blm, ga ngerti gw
Axel : gua juga
Gua udh
Hilmy : gmn caranya??
Tasya : mengirim foto
Axel : makasih tas
Tasya : sama-sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel
RomanceKisah cinta sepasang remaja di masa putih abu-abunya. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama dingin, jutek, ketus, dan dan cuek. Tasya yang tidak lagi percaya dengan cinta karena masa lalunya, begitu juga dengan Axel. Kisah cinta mereka d...