Khawatir

721 28 0
                                    

"Well, lu udah nyari masalah sama gua. Dan lu gabisa kabur dari gua. Apapun yang berhubungan dengan Tasya itu juga akan berhubungan sama gua. Jadi jangan harap gua bakal lepasin kalian gitu aja setelah apa yang udah kalian perbuat ke Tasya barusan. Gua bisa aja bunuh kalian sekarang juga, tapi ga mungkin karena gua mau kalian juga ngerasain penderitaan Tasya tadi." Ucap Arka dingin dengan tatapan tajamnya yang menusuk

"Jangan lupa, gua juga punya bukti kuat buat laporin kalian ke polisi dan ngeluarin kalian dari sekolah. Tunggu aja tanggal mainnya, dan kalian akan ngerasain akibatnya" sambung Arka

🍃🍃🍃🍃

"Tasya yang kuat yaa, kita lagi bawa lu ke rumah sakit" ucap Alief panik

Di rumah sakit

"Dok tolong teman saya" ucap Hilmy khawatir

"Baik. Kalian bisa tunggu di luar" ucap dokter tersebut dan masuk ke dalam ruangan

"Gua takut kejadian itu terulang lagi" lirih Axel

"Kita semua sabar dan doain yang terbaik buat dia" ucap Alief

"Gimana kondisi Tasya??" Tanya Arka khawatir

"Gatau. Masih diperiksa sama dokter" sahut Yolanda

"Hallo Dan" ucap Arka ditelpon

"...."

"Iya. Di rumah sakit Sentra Medika" Jawab Arka

" ...."

"Oke gua tunggu" ucap Arka seraya menutup panggilan itu

15 menit kemudian

"Keluarga saudari Tasya??" Panggil suster itu

"Bagaimana keadaannya sus??" Tanya Arka

"Anda keluarganya??" Tanya suster itu

"Bukan sus, saya sahabatnya. Keluarganya sedang pergi keluar negeri" ucap Arka

"Baiklah, anda ikut saya menemui dokter" ucap suster itu diikuti dengan Arka dan Axel di belakangnya

Di ruang dokter

"Permisi dok," ucap Arka

"Silahkan duduk" suruh dokter itu pada Arka dan Axel

"Jadi begini, kondisi Tasya saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun ia masih shock atas kejadian yang menimpanya barusan. Sehingga ia masih sedikit trauma. Dan untuk luka-luka yang ada ditubuh pasien tidak terlalu parah. Tapi saya mohon agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Karena akan berdampak buruk bagi pasien." Jelas dokter itu panjang lebar

"Saya harap anda mengerti" sambung dokter itu

"Baik dok" ucap Arka

"Kalau begitu saya dan teman saya permisi dulu", pamit Axel ramah

Di dalam kamar rawat Tasya

AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang