Pergi??

905 29 0
                                    

"Pasien berhasil bertahan. Dia gadis yang kuat. Tapi maaf dia saat ini koma dan saya tidak bisa memastikan sampai kapan." Jelas dokter itu

"Koma??" Tanya Wafdan

"Iya pasien koma" jelas dokter itu

"Makasih dok" balas Arka

"Saya permisi dulu" ucap dokter itu

Mereka semua masuk ke dalam. Melihat kondisi Tasya yang memburuk membuat hati mereka terasa sakit

"Tasya sadar dong" lirih Hilmy

"Tas Bangun yaa. Jangan diem aja" ucap Axel lemah

"Tasya" lirih Yolanda

"Gua tau lu kuat dan lu harus kuat" lirih Arka

---

Sudah seminggu lamanya Tasya koma. Tapi sahabat-sahabatnya tetap setia menjenguk dan menjaga Tasya. Mereka selalu berdoa agar gadis itu kembali tersadar. Mereka ingin Tasya pulih seperti dulu. Bercanda dan tertawa bersama mereka. Mereka rindu keceriaan gadis itu. Tanpa Tasya seperti ada hilang. Mereka rindu.

"Tasya sadar dong. Kalo lu kayak gini terus siapa yang bakal gua isengin lagi" lirih Alief

"Tasya bangun ya. Gua kangen sama lu. Masa kita baru aja baekan, lu malah tidur terus" ucap Yolanda sedih

"Tasya gua kangen debat sama lu lagi. Gua kangen sama juteknya lu ke guaa" ucap Axel lirih

"Tasya gua kangen bawel nya lu. Sepi Tas kalo ga ada lu" ucap Hilmy

"Tas buka mata lu pliss. Udah seminggu loh lu tidur. Lu ga kangen sama kita?? Lu tau ga sih ada yang hilang kalo ga ada lu. Tasya lu denger gua kan??" Lirih Arka dan tanpa sadar air matanya mulai jatuh

"Tasya gua kangen. Ga ada temen nge receh bareng lagi. Bangun Tas bangun." Lirih Nisa

"Tasya. Kita semua sayang sama lu. Kita semua kangen sama lu. Kita semua gamau kehilangan lu. Kita semua mau lu pulih lagi kayak dulu."ucap Wafdan khawatir

Tittttt, bunyi mesin pendeteksi detak jantung. Tiba-tiba garis yang terdapat di layar monitor menjadi lurus. Itu artinya detak jantung Tasya berhenti berdetak. Mereka semua yang melihat hal itu langsung panik.

"Tasya lu kenapa??" Ucap Alief panik

"Tasya lu denger kita kan??" Ucap Nisa

"Kalian bisa keluar dulu. Saya akan memeriksa pasien" ucap seorang dokter

"Suster tolong siapkan alat pengejut jantung." Ucap dokter panik

"Baik dok" ucap suster itu

"Gimana dok keadaannya teman saya??" Tanya Arka

"Kondisi teman kalian kritis. Kemungkinannya kecil agar ia bisa bertahan" jelas dokter itu

"Ga. Ga mungkin dok" ucap Axel tidak percaya

"Saya akan melakukan yang terbaik" ucap dokter itu

Mereka semua menunggu diluar cemas. Mereka tidak ingin kehilangan Tasya. Mereka yakin bahwa Tasya itu kuat. Pasti ia akan bertahan untuk mereka semua. Mereka ingin Tasya kembali. Kemudian dokter itu keluar dengan raut muka yang sedih

"Gimana dok??" Tanya Yolanda

"Saya sudah melakukan yang terbaik. Tapi maaf sekali lagi--," Ucap dokter itu terputus

AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang