Sepulang sekolah Axel langsung kembali ke rumahnya. Ia langsung mengunci pintu kamarnya, kemudian membuka paper bag tersebut. Ia sangat yakin kalau itu berasal dari Tasya. Saat ia membuka paper bag tersebut, tubuhnya menjadi lemas seketika. Kemudian ia membaca sebuah surat yang ada didalamnya
Hai Axel, apa kabar? Long time no see ya. Melalui surat ini, gua mau pamit. Pamit dari kehidupan lu, dan kisah cinta ini. Gua bakal pergi, dan gak tau bakal kembali lagi atau enggak. Setelah ini, lu bisa bebas dan lupain gua dari kehidupan lu. Gua harap lu bisa move on, dan jalanin kehidupan lu seperti dulu lagi sebelum kita ketemu.
Lu pasti tau dong siapa yang ngasih ini walaupun gak ada nama yang ngasihnya. Kalo lu mikir kapan gua kasihnya, jawabannya tadi. Lu tau,ini bukan sekedar perasaan lu doang. Gua emang nyata dan berada didekat lu tadi. Kalau lu ngeliat bayangan cewek disekitar lu, itu emang gua. Gua yang ngasih ini sendiri ke lu tadi.
Gua tadi ke sekolah cuma mau mampir dan melepas rindu. Dan perasaan gua lega, pas liat kalian semua baik-baik aja. Dan gua liat juga kalian semua udah terbiasa tanpa hadirnya gua ditengah kalian lagi. Gua harap setelah ini lu bisa bahagia dan menemukan perempuan yang lebih baik untuk menjadi pasangan lu nanti.
Kalau lu nanya gimana sama perasaan gua, jawabannya masih sama. Gua masih sayang banget sama lu sampai kapan pun. Kalau lu ngira sekarang gua udah bahagia setelah putus dari lu, lu salah. Karena pada dasarnya gak ada perpisahan yang membahagiakan. Tapi lu inget kan apa kata pepatah. Kalo setiap pertemuan itu pasti bakal ada sebuah perpisahan setelahnya. Dan pepatah itu terbukti dan terjadi pada kita. Tapi lu tenang aja, kalau emang kita ditakdirkan buat bersama, pasti kita akan bertemu kembali.
Pesen gua cuma satu, jangan jadiin perpisahan kita ini menjadi sebuah hambatan dan penghalang lu dalam menjalani kehidupan lu selanjutnya. Jalan lu masih panjang dan masih banyak hal yang harus lu jalanin, jadi jangan pernah sia-siakan waktu lu ini. Semangat terus dan jangan pernah menyerah apalagi menyesal pada keadaan. Tetep jadi Axel yang gua kenal. Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Sama jangan lupa bahagia ya, walaupun bahagia lu bukan sama gua lagi.
Udah itu aja yang mau gua sampein. Kiranya melalui ini, lu bisa tau seberapa besar perasaan gua buat lu. See you next time my ice prince 💙
-ASP-
S
etelah membaca surat itu, hati Axel sakit. Seperti ada sebuah pisau yang kini tengah menyayat hatinya. Rasa sesak timbul dalam dadanya. Perlahan air matanya mulai menetes. Kemudian ia melihat dan membuka sebuah kotak yang ada didalamnya. Ia menemukan banyak sekali foto kebersamaan ia dengan Tasya. Ada sebuah buku diary juga disana, yang ia yakini itu milik Tasya.
Ia membuka buku diary tersebut kemudian membacanya. Air matanya mengalir deras saat membaca semua isi dari buku tersebut. Buku diary tersebut berisi tentang dirinya. Tentang seberapa penting dirinya bagi kehidupan Tasya. Dari situ ia sadar kalau Tasya memang memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan juga. Banyak juga foto dirinya yang ditempel pada buku tersebut.
Dari situ ia belajar bahwa cinta itu bukan sekedar untuk diungkapkan saja, melainkan juga harus dibuktikan melalui tindakan nyata. Cinta juga tidak selamanya membahagiakan, kadang kala ada fase dimana cinta itu mendatangkan rasa sakit. Gak ada kisah cinta yang sempurna kan? Karena ini dunia nyata dan ekspetasi itu selalu berbanding terbalik dengan realita. Jadikan kisah ini sebagai sebuah pengalaman untuk kita bisa mendewasakan diri.
🍃🍃🍃🍃
Kini Tasya juga merasakan hal yang sama seperti yang Axel rasakan. Sakit? Pastinya, karena tidak mudah baginya untuk melepaskan orang yang ia cintai. Tapi ia ingat bahwa inti dari cinta itu sakit, dan sekarang itu yang terjadi pada dirinya. Air matanya mulai menetes perlahan tapi pasti. Semua memori tentang kebersamaan dirinya dengan Axel terlintas pada benaknya saat ini. Kemudian ia memandang kearah jendela agar Arka tidak melihatnya dirinya yang sedang menangis saat ini. Kemudian ia mengusap air matanya, dan mulai memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel
Roman d'amourKisah cinta sepasang remaja di masa putih abu-abunya. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama dingin, jutek, ketus, dan dan cuek. Tasya yang tidak lagi percaya dengan cinta karena masa lalunya, begitu juga dengan Axel. Kisah cinta mereka d...