Pulang

659 27 0
                                    

Genap 5 bulan sudah Tasya koma. Gadis itu masih belum sadar dari komanya. Seolah gadis itu masih nyaman dengan dunia barunya sehingga ia enggan untuk membuka matanya. Selama itu pula Arka selalu setia menemani dan menunggunya. Hingga suatu ketika

Di ruang inap Tasya

"Bagaimana dok kondisi Tasya?" Tanya Arka pada dokter yang memeriksa Tasya

"Kondisi pasien masih belum ada perkembangan. Sudah 5 bulan ia koma, dan belum ada tanda-tanda bahwa kondisinya akan membaik. Pasien bisa bertahan selama ini juga karena bantuan dari alat medis. Saya harap kamu tetap terus berikan dukungan dan motivasi pada pasien agar cepat sadar" ucap dokter itu

"Terutama dukungan dari orang-orang yang pasien sayangi. Karena itu bisa membantu proses pemulihan pasien. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter itu

"Makasih dok" ucap Arka seraya menghampiri gadis itu

"Tas, bangun dong. Jangan tidur terus" ucap Arka lirih

"Sampai kapan lu kayak gini terus? Apa lu gak bosen begini Mulu?" Ucap Arka sedih

"Apa ini sudah saatnya buat kasih tau yang lain Tas? Kalau lu gak setuju, tetep bakal gua lakuin. Lu denger sendiri kan apa kata dokter tadi? Lu bisa cepet pulih kalau ada dukungan dan motivasi dari orang-orang yang lu sayang. Gua bakal kasih tau mereka dan bawa mereka kesini biar lu cepet sadar" ucap Arka

"Besok gua bakal balik ke Indonesia buat kasih tau mereka semua. Lu tenang aja gua gak bakal lama kok. Lu juga bakal aman disini, karena gua udah suruh orang buat jagain lu. Besok gua berangkat, lu baik-baik ya disini" ucap Arka lembut

Sementara ditempat lain, Axel dan yang lainnya tidak bersemangat dalam menjalani hari-harinya. Sudah 5 bulan ini Tasya dan Arka pindah. Namun sampai sekarang mereka masih belum mendapatkan kabar dari kedua remaja itu. Mereka semua juga sudah menyerah dalam mencari keberadaan kedua remaja itu.

🍃🍃🍃🍃

Arka berangkat menuju bandara. Selama diperjalanan ia menelpon seseorang untuk menjaga Tasya. Berat sebenarnya meninggalkan Tasya seorang diri dengan kondisi gadis itu yang masih koma. Namun mau tidak mau ia harus pergi, karena ini juga demi kebaikan Tasya. Ia tersenyum tipis saat melihat wallpaper ponselnya. Wallpaper ponselnya masih menggunakan foto dirinya bersama dengan ketujuh sahabatnya. Ia merindukan mereka semua. Sudah lama sekali rasanya mereka tidak bertemu. Kemudian ia mengirimkan sebuah pesan singkat pada seseorang.

Drrtt drrtt

Drrtt drrtt

Line

Unknown

Nanti kita ketemuan di rumah Tasya
Jam 3 sore
Jgn lupa ajak yang lainnya

Kening Alief mengkerut saat membaca sebuah pesan dari kontak yang tidak dikenalnya. Terlebih lagi, orang itu membawa nama Tasya. Kemudian ia membalas pesan itu

Line

Unknown

Ini siapa?

Arka

Demi apa?

Demikian dan terima kasih

AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang