Cemburu

638 25 0
                                    

Seminggu setelah kejadian itu, hubungan Tasya dan Axel merenggang. Tasya selalu menghindar dari Axel. Dan sifatnya lamanya kembali. Begitu juga dengan Axel. Semenjak hari itu Axel sering uring-uringan. Kabar putusnya mereka berdua juga sudah tersebar. Ada yang terkejut mendengarnya, pasalnya tidak semua tahu bahwa mereka pernah jadian. Ada yang senang karena itu kesempatan buat mereka untuk pdkt dengan Axel ataupun Tasya. Tapi mereka berdua tidak pernah menanggapi hal itu.

"Abis putus makin dingin aja sikapnya"

"Yah kok putus sih, padahal kan mereka cocok banget"

"Akhirnya putus juga"

"Yes ada kesempatan buat pdkt nih"

"Makin jutek aja nih Tasya"

"Hah putus?? Perasaan mereka kaga jadian dah"

"Datar banget kayak tembok"

Begitulah komentar teman-teman satu sekolah mereka. Tapi mereka berdua tidak akan peduli. Mereka hanya menganggap itu sebagai angin berlalu aja.

Di rooftop

"Kenapa lu jahat banget sama gua??"

"Disaat gua percaya sama lu, lu malah ngecewain gua"

"Lu buat bahagia dan terluka diwaktu yang bersamaan"

"Lu berhasil ngehancurin perasaan gua"

"Gua benci sama lu"

"Tapi sayang rasa cinta gua lebih besar ke lu dibandingkan rasa benci gua ke lu"

"Arghhh" teriak gadis itu frustasi

"Hiks hiks hiks" tangis gadis itu pecah

"Kenapa harus kayak gini"

"Boleh ga sih gua ngerasain bahagia tanpa ngerasain sakit"

"Kenapa gua gabisa lupain lu??" Rancau gadis itu

"Gua juga gabisa lupain lu" ucap seseorang sehingga membuat gadis itu terdiam

"Gua juga sayang sama lu" ucap orang itu lagi

"Maaf gua udah nyakitin lu"

"Maaf gua gabisa buat lu bahagia" ucap orang itu

Deg

"Tasya" panggil orang itu

"Pergi" ucap Tasya seraya menghapus air matanya

"Tasya" panggil orang itu tetapi gadis itu malah pergi begitu saja

"Segitu bencinya lu sama gua"

"Sebesar itukah kesalahan gua"

"Maafin gua Tas, gua nyesel" ucap Axel lirih seraya menangis

Tasya wanita pertama yang bisa membuat dirinya menangis setelah mamanya. Gadis itu memberikan dampak besar bagi kehidupannya. Gadis itu bisa merubah sifat dinginnya dikit demi sedikit.

Di ruang kelas

"Tasya" panggil Dimas

"Hmm" jawab Tasya dingin

"Lu kenapa??" Tanya Dimas seraya duduk disebelah gadis itu

"Gak" jawab Tasya dingin

"Segitu besarnya ya dampak Axel bagi kehidupan lu" ucap Dimas lirih

"Brisik" ucap Tasya ketus

AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang