Sudah setahun lebih dua minggu Tasya koma. Namun Arka dan yang lain tetap setia menunggu gadis itu sadar. Hari ini, adalah hari ulang tahun Tasya. Mereka semua sudah mendekorasi ruangan inap Tasya dengan berbagai hiasan. Banyak foto kebersamaan mereka yang digantung di setiap sudut ruangan. Pernak pernik serta hiasan dinding yang rata-rata berwarna ungu. Balon, bunga,serta ukiran nama Tasya dan ucapan selamat ulang tahun sudah terukir rapi nan cantik. Mereka semua berharap, gadis itu cepat pulih.
"Tasya" panggil Arka
"Lu kapan bangunnya? Kata dokter kondisi lu semakin membaik, tapi masa sampe sekarang masih belum sadar juga?" Ucap Arka seraya tersenyum tipis
"Lu bangun ya. Lu harus liat semua yang udah kita siapin buat lu" ucap Arka seraya mengusap kepala Tasya pelan
"Oi Ar" panggil Axel seraya menepuk pundak Arka
"Eh iya Xel, ada apa?" Tanya Arka
"Gimana Tasya?" Tanya Axel seraya menatap lekat gadis itu
"Masih sama Xel" ucap Arka seraya tersenyum tipis
"Semoga dia cepet sadar ya" ucap Axel pelan kemudian diangguki oleh Arka
Setelah mengatakan hal itu, Axel menghampiri Tasya. Kemudian menarik sebuah kursi dan duduk disamping brangkar Tasya. Ia mengamati wajah gadis yang amat ia sayangi selama ini. Sejak hari itu, hingga saat ini perasaannya terhadap gadis itu masih sama. Dan selamanya akan begitu. Kemudian ia menghela nafasnya lalu mengucapkan sesuatu
"Happy Birthday girl"
"Wish dari gua buat lu saat ini cuma satu. Semoga lu bisa cepet sadar. Gua gak minta hal lain. Walaupun saat lu sadar nanti perasaan lu ke gua udah berubah, gua bakal tetep seneng Tas" ucap Axel seraya mencium punggung tangan Tasya lembut kemudian tanpa sadar air matanya kembali jatuh
Sementara yang lain, yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum tipis. Mereka juga merasakan apa yang Axel rasakan saat ini. Tidak mudah melewati semua ini, apalagi dalam kurun waktu yang cukup lama. Mereka semua bungkam namun jauh dalam lubuk hati mereka juga mengharapkan seperti apa yang Axel minta saat ini.
Tanpa mereka sadari air mata Tasya mulai menetes. Ya, gadis itu menangis saat ini walaupun matanya masih terpejam. Banyak yang bilang, bahwa orang yang sedang koma bisa mendengar semua pembicaraan yang orang lain katakan dan juga bisa ikut merasakan apa yang orang lain rasakan walaupun tidak bisa membalasnya secara langsung. Tanpa mereka sadari, jauh dalam lubuk hati Tasya yang paling dalam, gadis itu juga ingin kembali. Namun untuk sekedar membuka matanya saat ini sangat sulit
"Gua sayang banget sama lu Tas. Wake up please" ucap Axel lirih
"Gua mohon Tas. Kembalilah demi kita semua" ucap Axel parau
"I'm here. Gua disini Xel" ucap seorang gadis disebuah tempat
"Kalian semua dimana? Gua disini" ucap gadis itu seraya berlari kesana-kemari
"Tasya" panggil Axel seraya tersenyum manis
"Axel" pekik Tasya senang seraya menghampiri Axel
"Miss you" ucap Tasya lirih seraya memeluk Axel erat
"Miss you too Tas" ucap Axel seraya membalas pelukan Tasya
"Jangan pergi lagi ya" pinta Tasya lirih
"Gua disini sendirian" lanjut Tasya
"Gua gak akan pernah pergi dari lu Tas. Dan lu gak perlu khawatir, karena lu gak akan pernah sendirian" ucap Axel lembut seraya mengusap kepala Tasya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel
RomanceKisah cinta sepasang remaja di masa putih abu-abunya. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama dingin, jutek, ketus, dan dan cuek. Tasya yang tidak lagi percaya dengan cinta karena masa lalunya, begitu juga dengan Axel. Kisah cinta mereka d...