Ancaman (2)

800 25 0
                                    

Hari ini Tasya dan yang lainnya menjalani rutinitas mereka sehari-hari seperti biasa. Namun dengan suasana yang berbeda. Tentu saja bagi Tasya dan Axel mengingat kejadian sebulan yang lalu. Mereka kini sudah berpacaran selama sebulan. Sebulan terakhir ini mereka jalani baik-baik saja, walaupun ada yang tidak menyukai hubungan mereka berdua, tapi mereka tidak peduli dengan itu semua. Setiap hari Axel menjemput dan mengantar Tasya pulang. Takut terjadi hal buruk katanya. Mereka kini sampai di parkiran sekolah, seperti biasa mereka selalu menjadi pusat perhatian. Mereka berlapan berjalan beriringan dan sampai di sekolah bersamaan. Kemudian mereka berjalan bersama, dan diiringi dengan suara teriakan dari kaum hawa.

"Anjirr Tasya sama Nisa beruntung banget woy"

"Gilss most wantednya skolah lewat"

"Gila Hilmy makin hari makin cakep aja"

"Meleleh hati gua liat Alief yang cakepnya ga ketulungan"

"Potek hati gua ngeliat Axel udah ada yang punya"

"Stok cogan berkurang"

"Anjirr beruntung banget lah Tasya bisa pacaran sama Axel"

Kemudian Tasya menghentikan langkahnya dan semuanya bingung. Alis Axel bertaut seraya menatap Tasya

"Gua malu jadi pusat perhatian mulu" ucap Tasya pelan

"Biarin aja, toh mereka bisa apa??" Jawab Axel cuek

"Ish lu mah. Kesel gua" ucap Tasya kesal seraya menghentakkan tangannya lalu berjalan meninggalkan mereka semua

"Nah kan ngambek bocahnya" ucap Yolanda

"Samperin gih" ucap Hilmy

"Gua?? Ngapain amat" balas Axel datar seraya berjalan dengan santai ke kelas

"Ck, udah pacaran Bae masih dingin juga" ucap Wafdan jengah

"Bunuh sahabat sendiri dosa ga??"  Ucap Arka

"Iya nih. Kalo kaga dosa gua join Ar. Lagi pen gorok orang nih gua"  sambung Alief geram

"Tuh kan dia ga ngejar gua. Dasar cowok ga peka. Dasar cowok tembok, dingin, cuek. Kesel banget gua. Tapi kenapa gua bisa suka sama dia coba" ucap Tasya ngedumel sepanjang perjalanan ke kelas

Tiba-tiba

Brukk

"Eh sorry gua ga senga-" ucap Tasya berhenti saat melihat siapa orang yang ia tabrak barusan

"Hai Tasya" ucap Bintang seraya tersenyum

"Pergi, gua muak liat muka lu" ucap Tasya seraya berjalan namun langkahnya terhenti saat Bintang menahan tangannya

"Tunggu dulu dong" ucap Bintang sok manis

"Lepasin!!" Bentak Tasya yang otomatis membuat semua orang langsung menatap ke arahnya

"Kalo gamau gimana??" Tanya Bintang seraya menyeringai

"Bisa ga sih lu ga ganggu gua sehari aja!! Mau lu apa sih??" Ucap Tasya kesal

"Mau gua lu jadi milik gua sepenuhnya" ucap Bintang

"Ga akan pernah" bentak Tasya

"Axel, woy tembok" panggil Wafdan

"Apa" ucap Axel dingin

"Itu bukannya Bintang ya??" Tanya Wafdan

"Eh iya itu Bintang. Ngapain coba dia??" Tanya Alief heran

AxelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang