Tasya, Wafdan dan teman-temannya kembali seperti dulu. Mereka bercanda ria, curhat-curhatan, dsb. Karena hari mulai larut mereka kembali ke rumah mereka masing-masing.
🍃🍃🍃🍃
Matahari kembali menampakkan dirinya. Seorang gadis sedang bersiap untuk segera berangkat menuju ke sekolahnya. Selama di kelas Hilmy, Arka, Axel, Tasya, dan Nisa sering mengobrol dan menambah kesan dekat di antara mereka.
"Gua bangga punya bapak laki-laki dah" celetuk Hilmy
"Klo perempuan bukan bapak namanya" sahut Tasya
"Aduh gimana sih Hilmy ini" ujar Nisa
"Lah, emang gua salah??" Tanya Hilmy
"Ga salah sih, cuman rada ngeselin gitu" ujar Arka
"Lah engga dong, misalnya klo bapak lu cewe lu bang-" ujar Hilmy yang terpotong
"Mana ada bapak cewek" sanggah Tasya
"Ya emang ga ada. Makanya gua bangga bapak gua cowo" sahut Hilmy
"Iya bener sih, ga salah Hilmy" ucap Axel
"Ah auah, serah lu berdua aja," ucap Tasya
"Hadeuh orang ini," ucap Nisa
"Wkwkwkwk" mereka tertawa bersama.
Memang terkadang obrolannya sering mengenai hal yang tidak penting. Namun di dekat mereka semua membuat Tasya menjadi nyaman. Tasya beruntung bisa bertemu mereka semua. Mereka selalu mengerti kondisi dan perasaan Tasya. Mereka selalu ada untuk Tasya. Dan mereka bisa menerima Tasya apa adanya. Mungkin menurut orang lain Tasya itu orangnya pendiem,jutek, dingin bagi orang disekitarnya. Namun tidak bagi teman sekelasnya apalagi sahabatnya. Terutama bagi Axel, Arka, Hilmy, dan Nisa, bagi mereka Tasya adalah orang yang sangat bawel, ga bisa diem alias petakilan, ceria, meski terkadang jutek, sangat perhatian dan satu lagi dia tomboy dan terkadang ia sedikit keras kepala.
Bagi sahabat dekatnya dia berbeda dari remaja perempuan kebanyakan. Dia berteman dengan siapa pun. Namun dibalik sifatnya yang dingin dan cuek itu dia sangat ramah kepada semua orang. Dan mudah bergaul dengan siapapun. Jadi tidak heran kalau Tasya memiliki banyak teman. Tasya sangat senang. Ia sangat bersyukur karena telah mempertemukan ia dengan semua sahabatnya. Ia berjanji akan selalu ada untuk sahabatanya.
🍃🍃🍃🍃
"Tas, lu basket ga??" Tanya Dian anak IPA 3
"Iya gua basket, ntr brg ya ganti bajunya" jawab Tasya.
"Oke, ntr pulsek gua ke kelas lu" ucap Dian
"Sip" jawab Tasya
Bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Namun kelas Tasya masih belum pulang, karena guru pelajaran terakhir belum selesai menjelaskan. Dian menunggu Tasya di depan kelasnya. Hingga akhirnya Tasya dan anak-anak kelasnya pulang. Dian memanggil Tasya dan mereka mengganti baju mereka dan bersiap-siap untuk basket. Setelah selesai berganti baju mereka mengisi perut mereka yang lapar dengan beberapa cemilan. 10 kemudian latihan basket pun dimulai. Semua anak basket sedang berkumpul di lapangan untuk melakukan pemanasan, jogging 5 putaran dan melakukan gerakan kombinasi. Setelah itu mereka diberi waktu untuk minum sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel
RomanceKisah cinta sepasang remaja di masa putih abu-abunya. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama dingin, jutek, ketus, dan dan cuek. Tasya yang tidak lagi percaya dengan cinta karena masa lalunya, begitu juga dengan Axel. Kisah cinta mereka d...