Arka saat ini sedang duduk di sofa ruang UGD. Pandangannya kosong, serta raut mukanya yang tidak bisa diartikan lagi. Perasaannya tidak karuan. Sesekali ia menghela nafasnya berat. Memandang nanar ke arah gadis yang sedang tertidur itu
Flashback on
Di ruang dokter
"Jadi bagaimana keadaan Tasya dok?" Tanya Arka khawatir
"Jadi begini, kondisi kesehatan teman kamu memburuk" ucap dokter itu
"Maksudnya dok?" Tanya Arka bingung
"Maksud saya, kondisi teman kamu ini cukup parah. Penyakit kanker yang dideritanya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan kemungkinan dia untuk sembuh kecil sekali" jelas dokter itu
Deg
"Kanker dok?" Tanya Arka tidak percaya
"Iya. Tasya mengidap penyakit kanker darah atau leukimia stadium lanjut" ucap dokter itu
"Gak mungkin dok. Pasti ini bercanda kan? Mana mungkin Tasya mengidap penyakit berbahaya kayak gitu" ucap Arka tidak percaya
"Mana mungkin saya bercanda mengenai hal serius seperti ini. Apa anda tidak mengetahuinya?"tanya dokter itu
"Enggak dok" jawab Arka lirih
"Saya cuma minta satu hal sama kamu, bujuk dia untuk melakukan kemoterapi. Karena kalau semakin dibiarkan, penyakitnya ini akan tambah parah. Dan bisa berakibat fatal" ucap dokter itu
"Baik, akan saya coba dok" ucap Arka lemah
"Kalau begitu saya permisi dulu dok. Terimakasih" ucap Arka seraya melangkahkan kakinya gontai
Flashback off
Arka mendekat ke arah Tasya. Kemudian ia menggenggam erat tangan gadis itu. Ia memandang lekat wajah gadis itu. Tanpa ia sadari, air matanya mulai menetes
"Bangun Tas, gua tau lu kuat" ucap Arka lirih
"Kenapa lu sembunyiin semua ini dari gua sama yang lain?" Ucap Arka parau
"Apa ini alasan lu mengakhiri semuanya kemarin?" Ucap Arka terisak
"Tapi kenapa lu mendem semuanya sendirian? Kenapa lu harus menanggung beban berat ini sendirian?" Rancau Arka
Perlahan gadis itu mulai membuka matanya. Pertama yang ia lihat adalah ruangan serba putih dan peralatan medis disekitarnya. Aroma rumah sakit langsung masuk ke Indra penciumannya.
"Sshh" desis Tasya saat merasakan sakit di kepalanya
"Tasya lu udah sadar?" Tanya Arka
"Gua ngapain disini?" Tanya Tasya
"Lu pingsan tadi makanya gua bawa kesini" jelas Arka
"Arka gua mau pulang. Gua gak mau ada disini" pinta Tasya
"Gak Tas. Lu harus mikirin kesehatan dulu" ucap Arka tegas
"Tapi Ar" ucap Tasya
"Gak ada tapi-tapian. Bisa gak sih lu sekali aja mikirin diri lu sendiri tanpa mikirin orang lain" bentak Arka
"Kesehatan lu paling penting sekarang. Dan satu lagi, kenapa lu gak cerita ke gua sama yang lain tentang penyakit lu?!" Bentak Arka lagi
"Gua cuma gak mau buat kalian khawatir sama kondisi gua. Gua gak mau ngerepotin kalian" ucap Tasya lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel
Roman d'amourKisah cinta sepasang remaja di masa putih abu-abunya. Mereka berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama dingin, jutek, ketus, dan dan cuek. Tasya yang tidak lagi percaya dengan cinta karena masa lalunya, begitu juga dengan Axel. Kisah cinta mereka d...