Part 1 | Bos Selalu Benar

274K 19.2K 906
                                    

Bos selalu benar dan mau sebenar apa pun bawahan, tetap saja salah.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Logis. Satu kata tersebut berarti banyak hal bagi keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Laki-laki adalah pemegang tumpu kelogisan sehingga semua hal terkadang wajib bisa dinalar terlebih dahulu sebelum diambil kesimpulan.

Logis. Satu kata itu di satu waktu bisa menjadi keberuntungan, namun malapetaka adalah kemungkinan paling potensial, khususnya bagi perempuan yang mana persentase perasaannya lebih besar dibandingkan kelogisannya.

Logis. Setiap detik, setiap menit, orang selalu memperdebatkan tentang kelogisan yang dimaksudkan. Tessa Ariananda adalah salah satu pesertanya. Mati-matian ia menahan diri agar tak berteriak memaki pada laki-laki di depannya.

“Peraturan pertama, dilarang mendekati saya dalam radius dua meter.”

Kegilaan pertama, catat dalam notes yang ia bawa. Ana menambahkan kalimat lain dalam tulisannya: because bos terserang kudis, kutil, dan panu. Bawahan tidak boleh dekat-dekat supaya tidak tertular.

“Peraturan kedua, saya selalu benar dan kamu harus menyetujui kebenaran yang ada.”

Kegilaan nomor dua. Ana sedikit pening dengan yang satu ini. Sewaktu dirinya berada dalam masa orientasi sekolah dulu, seniornya juga mengatakan hal yang sama. Ia pikir itu sederhana, tapi tebak apa kelanjutannya? Ketika dirinya disuruh mencium patung ikan yang ada di pinggir kolam, Ana tidak bisa menolak karena senior selalu benar. Perpeloncoan mengerikan yang dibalut oleh kesengsaraan.

Ia sedikit menambahkan beberapa patah kata di buku catatannya: because bos adalah dewa panu yang tersasar ke bumi dan sedang mencari penyembuhan. Selama menunggu kesembuhannya, dewa panu mencari hiburan di antara bawahan.

“Peraturan ketiga, dilarang melakukan skinship apa pun bentuknya. Jika tidak sengaja, dihitung sebagai utang. Satu detik sama dengan satu dolar.”

Ana menghentikan gerakan tangannya.

“Pak, enggak bisa gitu, dong! Bangkrut saya kalau kayak gitu caranya!” Ana memprotes. Si bos kehilangan sisi kemanusiaannya. Masa memegang tangan dihitung sebagai utang?

“Memangnya kamu ada rencana melakukan skinship useless dengan saya?”

Mata laki-laki itu menyipit. Dari sisi yang Ana tempati sekarang, ia bisa menilai bosnya ini tampan.
Keningnya tidak terlalu lebar juga tidak terlalu sempit, matanya cekung dan dalam. Ana yakin nyamuk lewat saja langsung pingsan kalau bosnya memberikan lirikan mematikan. Hidungnya mancung. Jika dugaannya tidak meleset, Rhodeo Algavian ini masih memiliki genetik Eropa. Lalu bibirnya... bibir yang ingin Ana lakban sedari tadi karena terus-menerus mendikte peraturan super kampret untuk dicatat.

The Devil Boss [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang