Part 25 | Avrakadavra

114K 12.2K 1.1K
                                    

Sometimes a thing happens like magic over the world.

***


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Gosip mengatakan bahwa Deo adalah atasan super duper wah. Ana tidak pernah tahu maksud "wah" ini apa karena tidak tertarik. Setiap kali Ilham dan kawan-kawan membahas perangai bos besar, Ana hanya sibuk dengan kuku-kukunya tanpa menaruh kepedulian sedikit pun pada topik bahasan mereka.

Ternyata eh ternyata, imbasnya di kemudian hari. Ia baru tahu Deo itu tipikal bos yang hobi memeriksa laporan di puncak GV tanpa takut hujan, petir atau bahkan masuk angin.

Ana yang ketiban apes. Dengan tenaga tersisa, ia menggotong tumpukan berkas penting yang harus Deo periksa naik ke puncak gedung. Beruntung kali ini tidak perlu membawa meja dan kursi. Kalau iya? Dipastikan ia tewas karena keram naik-turun tangga.

Napasnya terengah. "Bapak... bos... kreatif."

Deo hanya menyisihkan lengan kemejanya hingga sebatas siku. Laki-laki itu menata dokumen yang Ana bawa di atas meja bundar yang memang sudah ada di sana sebelumnya. Kacamata baca bertengger manis di pangkal hidungnya.

"Duduk saja, Tessa."

Ana menarik kursi yang berseberangan dengan Deo. Berkas-berkas yang menggunung di tengah mereka sedikit menutupi jarak pandangnya. Ia mengipasi diri dengan lembaran kertas yang dipakai Deo sebagai tester tanda tangan. Panas sekali.

"Kira-kira pelaku penggelapan dana perusahaan pantas diberi hukuman apa, ya?" celetuk Deo tiba-tiba. Kumpulan kertas di tangannya dibolak-balik sampai Ana sendiri pusing melihatnya.

"Memang udah ketahuan siapa aja, Pak?"

Rambut-rambut yang menutupi wajah Ana ditiup sampai pandangannya jernih.

Masih sambil menunduk, Deo mengangguk. "Kamu tahu Zelita?"

Zelita si fashionista, anak divisi sebelah? Bahan incaran Aryo dan Ilham semasa mereka masih jomlo dan belum menikah?

"Tahu, Pak."

Hubungannya dengan penggelapan dana apa? Ana mengetatkan blazer hitam yang ia kenakan ketika angin dingin menerpa tubuhnya. Meski kanan-kiri atap gedung dilindungi kaca transparan, tetap saja udara dingin tak bisa sepenuhnya dihindari.

"Dia pelakunya," sahut Deo tenang. "Zelita bekerja sama dengan Pak Yusri dan beberapa manajer untuk menggelapkan dana Gamma Vers demi kepentingan pribadi."

The Devil Boss [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang