Jumlah laki-laki dengan kadar kepekaan tinggi itu minimalis, sedangkan yang super menyedihkan malah ada di setiap pengkolan.
***
Kasur baru saja berbaik hati menampung seluruh beban di punggung Ana. Kakinya pegal, kepalanya pusing tidak keruan. Deo sialan! Baterai ponselnya habis; ia jadi tidak bisa memesan ojol untuk mengantarkannya pulang. Akibatnya, tiga kilometer ditempuh Ana dengan jalan kaki. Berkat heels tiga senti, sempurna sudah merah-merah di kakinya.
“Na, pinjam sepatu! ASAP!”
Ketika another kampret mengacaukan ketenangan yang baru didapatkan olehnya, ingin sekali ia melempar katana pada siapa pun itu. Pintu menjeblak terbuka. Satria muncul dari baliknya seperti badai.
“Sepatu? Lo mau pindah kelamin, Bang?” sahut Ana tak bernafsu. Satria aneh-aneh saja. Dia itu laki-laki, masa mau pinjam sepatu milik adiknya yang notabene perempuan?
Dengkusan keras terdengar tak lama kemudian.
“Enggaklah. Ngaco!” Satria melangkah mendekat. “Temen gue jatuh di got, hak sepatunya patah. Gue enggak punya sepatu cewek makanya pinjam ke lo. Ini mau gue susulin.”
“Tinggal pinjamin punya Bang Arfan kan bisa.”
Barang pribadi adalah hak milik eksklusif. Ana tidak pernah berbagi kepemilikan dengan orang lain. Pinjam-meminjam juga rasanya kurang etis.
“Yee... ngelindur ini bocah. Bang Arfan belum pulang dari dua bulan yang lalu. Kamarnya jelas di kuncilah.” Satria mengerutkan hidungnya. Ia tidak sebosan hidup itu sampai mau mengobrak-abrik kamar si sulung. “Tapi kalaupun Bang Arfan punya, ukurannya jelas empat puluh satu. Kaki temen gue tiga puluh delapan. Lo bisa bayangin selucu apa kalau dia pakai buat jalan?”
Empat puluh satu versus tiga puluh delapan? Ana menahan tawa. Kalau beruntung, sepatunya yang dilempar. Kalau sial, ya Satria yang dilempar. Perutnya mulas. Imaginasi tersebut meracuni pikiran lelahnya. Sepertinya kakak dan temannya itu mempunyai interaksi yang unik.
“Pakai sandal aja, Bang.” Ana berusaha menyarankan. Terlepas dari kekocakan Satria, meminjamkan barang pribadi masih menjadi momok besar di hidupnya.
“Gue punya swallo, sih. Tadi juga udah ditawarin ke dia mau atau enggak.” Gelengan pelan diberikan Satria. “Katanya, gue bakal didepak ke Samudera Hindia kalau nekat antarin sandal jepit.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Boss [TAMAT]
ChickLitᴘᴇʀᴀᴛᴜʀᴀɴ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ Dilarang mendekati bos dalam radius dua meter. Khilaf? Takdir. ᴘᴇʀᴀᴛᴜʀᴀɴ ᴋᴇᴅᴜᴀ Bos selalu benar dan bawahan harus menyetujui kebenaran yang ada. Khilaf? Potong bonus. ᴘᴇʀᴀᴛᴜʀᴀɴ ᴋᴇᴛɪɢᴀ Dilarang melakukan skinship apa pun bentuknya...