Part 4 | Kampret Jilid Tiga

146K 14.3K 765
                                    

Diamnya si Bos justru lebih berbahaya. Bisa jadi dia sedang menyusun amunisi untuk meluluhlantakkan bawahan dengan semena-mena.


***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Telinga Ana menajam. Frekuensi suara antara pak bos dan perempuan di hadapannya tidak bisa terdengar dengan jelas. Ana butuh posisi yang lebih dekat dari ini.

Ia bergerak tak nyaman di kursi. Foto sudah, tinggal liputan langsung yang belum. Kira-kira kalau ia live video chat dengan para deadliners, ketahuan tidak, ya?

“Halo, Guys.”

Sudah dimulai. Suara Ana sedikit dikecilkan agar segelintir orang di sekelilingnya tidak bisa menguping.

Nice info for you all. Mau tahu?”

Kamera ponselnya diarahkan kepada dua orang yang masih terlibat dalam percakapan. Ekspresi Deo tidak kelihatan dilihat dari sisi ini, tapi wajah sang lawan bicara yang duduk berseberangan dengannya seratus persen terlihat.

Wah, seleranya Pak Deo beneran enggak kaleng-kaleng! Cakep bener, woi!” Ilham berteriak antusias. Suaranya keras sekali sampai Ana harus mengecilkan volume beberapa tingkatan agar tak mengganggu orang lain.

Berita lengkap, please!” pinta Ranti dengan raut memelas.

Ana menggeleng. Identitas perempuan itu menjadi pe-er tambahan untuknya.

“Gue juga enggak tahu dia siapa. Kayak pernah lihat, tapi lupa di mana.” Matanya berputar ke sana ke-mari. Perasaan ambigu super tidak jelas itu lagi-lagi datang. Merasa kenal, namun tidak tahu pernah melihat di mana. Wajahnya familier, tapi Ana lupa siapa.

“Yang jelas orang ini punya hubungan lebih dari sekadar orang asing sama pak bos!” simpulnya.

Live video chat berakhir. Ana beralih bergabung dalam perbincangan heboh teman-temannya. Di jam-jam segini, pasti mereka sedang kumpul dalam rangka refreshing after office.

Ilham
Anjeeeer! Seleranya pak bos sekelas Vivian!

Ranti
Vivian siapa? Kok gue kagak kenal?

Aryo
Buset dah, ini Ibu-ibu kebanyakan kencan sama berkas ya sampe enggak nonton pemilihan Miss Indonesia.

Ranti
Jangan bilang...

The Devil Boss [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang