Hingga pekatnya malam memudar, Ahmad masih terjaga. Langit mulai menampakkan guratan berwarna jingga. Suara ayam jantan bersahutan. Menandai datangnya pagi.
Ahmad bersyukur, kondisi Raden Kerta Kesuma membaik.
Ia tidak berhenti mengucap hamdalah. "Alhamdulillah ya Allah, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). "
Pagi itu juga, Ahmad menyampaikan pesan penting langsung pada Raden Kerta Kesuma. Suami Ajeng kamaratih itu terlihat lebih sehat."Maaf Raden, saya tidak bisa memastikan kalau sihir itu benar-benar telah hilang. Tapi, setidaknya kita bisa mulai membentengi diri dengan rutin melakukan ibadah."
Raden Kerta Kesuma mengangguk pelan. Sebelum akhirnya bertanya. "Apa kau mau mengajariku sholat?" Matanya tampak sayu, namun terlihat memancarkan sebuah harapan.
"InsyaAllah Raden, saya siap." Ahmad berjanji penuh semangat.
Ajeng kamaratih terharu melihat pemandangan itu. Ia pun menyahut sembari mendekati suaminya. "Tolong ajari kami." Air matanya berlinang. Wanita itu menggenggam erat tangan suaminya.
Ahmad mengangguk, sebuah senyum terpasang di wajah lusuhnya yang tidak tidur semalaman.Tidak lama setelah membersihkan diri, Ahmad pamit. Ia pulang sebentar untuk menjemput Sri.
Ahmad sengaja mengajak Sri, bagaimanapun ia tidak bisa melakukannya sendirian. Ia butuh bantuan. Sri akan diminta untuk mengajari para wanita penghuni rumah, sementara Ahmad sudah tentu disibukkan oleh urusan menjaga dan merawat Raden Kerta Kesuma, serta menghilangkan teluh yang dikirim padanya, belum termasuk mengawasi Rindayu.Sesampainya di rumah, Ahmad langsung disambut hangat oleh istrinya. Segelas teh manis dan sepiring nasi megono, telah dihidangkan.
Megono adalah lauk untuk makan. Terbuat dari nangka muda yang dicacah halus, kemudian dicampur dengan berbagai bumbu dan parutan kelapa muda.Ahmad dan Sri tinggal berdua saja di rumah sederhana, jaraknya 3 KM dari kediaman Raden Kerta Kesuma.
Jika letak rumah sang Raden ada di ujung wetan mendekati perbatasan desa, rumah Ahmad justru berada di ujung paling kulon dekat kali. Pasangan itu telah menikah selama 8 tahun. Akan tetapi, hingga saat ini pasutri ini belum dikaruniai keturunan. Ahmad hanya bisa bersabar, kesabarannya itu yang membuat Sri tidak pernah tampak sedih memikirkan masalahnya. Ia percaya pada suaminya sebagaimana suaminya itu percaya pada semua ketentuan Allah.
Berbeda dengan adiknya. Sugeng sudah memiliki satu orang anak.Mereka berbincang sebentar, Ahmad bertukar pikiran dengan istrinya. Sampai akhirnya ia menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada kepala Madrasah tempat ia mengajar. Ia memutuskan untuk meminta ijin pada pihak sekolah selama dua hari. Keputusannya itu didukung sepenuhnya oleh Sri.
Rencananya, siang ini Ahmad sendiri yang akan mengantarkan surat itu.Keduanya tampak sudah siap. Sri menenteng sebuah tas besar. Berisi pakaian. Memyaksikan itu, Ahmad menggeleng-geleng.
"Sri, kita hanya menginap dua hari. Untuk apa kamu membawa baju sebanyak itu ?" Kedua alis Ahmad mengerut.
"Tidak banyak mas, aku membawa mukena dan sejadah." Tukas Sri. Gegas ia duduk di belakang sepeda suaminya sambil tersenyum simpul.
Lagi-lagi Ahmad hanya dapat menggelengkan kepalanya.Setibanya di kediaman Raden Kerta Kesuma, Ahmad dan istrinya disuguhi berbagai makanan. Keluarga itu memang terkenal sangat baik. Mereka tidak pernah berbuat kasar pada orang lain apalagi sampai melukai. Itulah mengapa, orang-orang kebingungan dengan sakit yang diderita Raden Kerta Kesuma. Siapa orang yang telah mengirimkan teluh padanya ? Menjadi pertanyaan besar bagi semua yang mengenalnya.
Matahari sudah mulai naik ke atas kepala. Sebelum dzuhur, Ahmad berangkat menuju madrasah. Ia berkejaran dengan waktu. Ahmad ingin melaksanakan ibadah sholat dzuhur berjama'ah bersama rekan-rekan sejawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astral (Telah Terbit, Penerbit : Pustaka Tunggal Publisher)
HorrorSebuah keluarga keturunan darah biru mulai mengalami masa-masa sulit. Ialah keluarga Raden Kerta Kesuma dan Ajeng Kamaratih. Kehidupannya yang bahagia, perlahan berubah menjadi duka dan nestapa. Orang-orang di sekelilingnya terkena bala yang tak jar...