Jika asa menjadi renjana
Langkah tenang menderap angan
Di sini ada hati menjejak
Terdengar elegi rasa sesak
Setiap hari adalah mimpi
Pun kisah tak tertuang di benak
Saat kepedihan mengaliri jemari
Batu kerikil pun bagai perak
Wahai penikmat kata
Tut...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Interpretasikan gambar di atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yura terkejut melihat gambar yang kuunggah di komputer. "Ma, kenapa kakinya bisa lepas?"
Aku membelai kepalanya dan menjelaskan singkat, "Tidak semua orang punya kaki, Nak. Mereka yang tidak punya kaki kadang memakai kaki palsu agar bisa berjalan."
Dia terdiam sejenak.
"Nanti aku pengin jadi orang yang bisa bikin kaki beneran, Ma! Biar nggak ada yang pakai kaki palsu lagi."
Aku tersenyum tipis. "Tidak bisa sayangku. Itu kuasa Allah. Namun, kamu bisa menjadi orang yang menemukan cara membuat mereka bisa tetap produktif dengan alat ciptaanmu."
Yura mengangguk puas. Kemudian ia kembali melanjutkan menyusun legonya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.