Umumnya, tidak ada sepasang kekasih--apalagi suami istri--berada dalam satu divisi di sebuah perusahaan. Namun, kami berbeda. Yah, mungkin karena kami pemilik perusahaan hingga berdualah yang membuat peraturan. Memikirkan itu, aku jadi tersenyum geli.
Untungnya suamiku jenis pria yang gila kerja. Meski dia seorang yang sangat pengertian, tapi kami nyaris tidak pernah melakukan hal mesum di kantor. Rekornya hanya mengecup keningku, memberi perhatian kecil, atau sekadar makan bersama.
Yah, tentunya aku sadar betul kalau kantor adalah tempat bekerja, bukan berkencan. Jadi aku sangat mafhum pada sikapnya.
Namun, kali ini aku tak bisa bersabar lagi. Bagaimana mungkin aku bisa menahan rasa ini sendirian selama delapan jam di kantor?
Dengan kepala ditegakkan aku melangkah masuk setelah sekretarisnya mempersilakanku.
"Will, aku ingin bicara." Aku berusaha membuat ekspresi seserius mungkin.
Aku sadar, tanpa berpura-pura pun, begitu mendengar aku datang, ia langsung berdiri menyambutku dengan senyum tipis yang hangat.
"Is there any problem?" Alisnya mengerut dalam sembari membelai pipiku khawatir.
William memang tak pernah bersikap romantis, tetapi kurasa, perhatian-perhatian macam ini adalah bentuk keromantisannya.
Kutatap mata sewarna emerald-nya tajam-tajam.
"Aku hamil lagi."
Sontak mata itu melebar. "H-how?"
Alisku mengerut dalam mendengar pertanyaannya. "Because we have sex. Did you forget that?" Aku berusaha menahan tawa melihat wajahnya yang memerah.
"Maksudku, bagaimana kau bisa tahu?"
Kutunjukkan hasil dua strip dalam testpack-ku. "Aku baru mengujinya di toilet kantor karena sudah terlambat dua minggu dan sering mual."
Tiba-tiba William menarik tubuhku ke pelukannya. Mendekapku erat-erat hingga aku bisa merasakan otot kukuh di balik jas yang dikenakannya. Tubuh pertama dan satu-satunya yang kudekap seutuhnya.
"Thank you, thank you, thank you!" bisiknya berulang.
Ah, ini bentuk keromantisannya. Kehangatan tulus yang selalu melindungiku kapan pun. Aku tahu, ia selalu mencintaiku dan akan selamanya begitu.
Kubalas dekapannya sembari berujar, "I love you, Will."
6 Agustus 18
Sudah di Acc PhiliaFate , tp belun dibaca AstieChan
Jadi anggap saja fanfic ahahah
Character from SEXY PROJECT. hehehheee
KAMU SEDANG MEMBACA
Vide et Crede x 30 DWC 2019
Short StoryJika asa menjadi renjana Langkah tenang menderap angan Di sini ada hati menjejak Terdengar elegi rasa sesak Setiap hari adalah mimpi Pun kisah tak tertuang di benak Saat kepedihan mengaliri jemari Batu kerikil pun bagai perak Wahai penikmat kata Tut...