Hawa gigil menggigit ketika butir putih jatuh dari langit. Luc merapatkan jaketnya. Prancis sama seperti ingatannya bertahun yang lalu, ketika kakaknya, Laetitia, masih hidup. Kebersamaan yang kini tertutup tabir kematian.
Rambut keperakan pria itu berkibar ke belakang ketika sepoi angin menyapa. Bulir salju yang mengenai wajah membuat mata hijaunya menyipit sejenak.
"Apa kini kau bahagia?" Ia menatap langit berusaha menyusun ihtimal tentang jawaban yang akan didengar. Memasrahkan tubuhnya yang semakin didekap salju.
Hanya hawa membekukan yang jadi jawaban.
----------
21 Agustus 18
AKU KANGEN LUC!!!! Magentaaa..... kamu di manaaa??? SUPPORT A.... LUC KANGEEEEN! (Slap)
Makin lama aku makin deadliners wkakakaa
Ihtimal = asumsi/perkiraanFoto iseng doank karena nggak ada gambar mendukung. Wahahahah
#PecutanKaBong
#Challenge30daysNPC2301#AlumniKabolMenulis
#BerbagiKosaKata
KAMU SEDANG MEMBACA
Vide et Crede x 30 DWC 2019
Historia CortaJika asa menjadi renjana Langkah tenang menderap angan Di sini ada hati menjejak Terdengar elegi rasa sesak Setiap hari adalah mimpi Pun kisah tak tertuang di benak Saat kepedihan mengaliri jemari Batu kerikil pun bagai perak Wahai penikmat kata Tut...