Knock knock...
"Permisi. Maaf Bu Taeyeon. Park Hwina dipanggil kepala sekolah"
"Oh? Iya. Hwina, silahkan keluar"
"Iya bu. Permisi"
Yang menyampaikan panggilan, si Felix. Dan yang membuat gue heran. Kenapa gue dipanggil sama kepsek? Apa gara-gara gak masuk tiga hari?
Mana mungkin.
"Lix, ada apa?"
Felix berhenti melangkah, berbalik untuk menatap gue dan bilang. . .
"Sorry, Na. Elo gak di panggil sama kepsek, gue cuma mau minta tolong. Please, ke rooftop"
Hah!? Ni orang maksutnya apa? Kok random banget sih? Dan anehnya lagi, kenapa ke rooftop? Mau ngapain kesana? Tapi akhirnya gue menuruti omongannya dan mengikut di belakang.
"Lo bisa tolong mengobati punggung gue lagi ga? Sakit banget ini na. Please"
Gue kaget ketika dia tiba-tiba minta tolong kayak begitu tapi gue diem aja dan mengecek punggung kirinya. Kali ini dia pake kaos hitam jadi yang kelihatan cuma kaos yang basah banget. Tapi begitu gue buka. Sumpah demi apapun seluruh tubuh gue gemetar parah. Mata gue membulat sempurna dan tangan refleks menutup mulut.
"Lix! Lo kenapa lagi!?"
"Gapapa. Nih tolong balut lagi ya na"
Dia mengulurkan perban dan gue cepat-cepat membersihkan lukanya pakai tisu yang kebetulan ada disaku.
Selesai membalut, gue jongkok di depan Felix yang udah setengah tidur. Gue lihat pipinya, ada lebam dan pergelangan tangannya ada memar. Gue gak tega melihat ada orang yang keadaannya gitu banget. Dan itu membawa gue kepo sama apa yang udah terjadi sama si Felix.
Gue lap kening Felix yang berkeringat. Dia masih demam. Dia di RS cuma tiga hari dan dia sempat mengucapkan belasungkawa lewat video call. Sumpah! Gue ga mengerti sama keadaan dia.
"Felix.. Lo demam. Gue antar ke UKS ya?"
Awalnya dia diem sampai akhirnya dia mengangguk dan mau tiduran di UKS. Sebelum pamit, gue mengambilkan dia paracetamol dan segelas air.
Kasihan Felix. Dia disini sendirian dan dia di RS pun ga ada yang jagain. Ortunya sama-sama sibuk sama pekerjaan. Dan gue juga gak pernah lihat dia bareng sama temen ataupun orang lain. Dia selalu sendirian. Gue gak bisa bayangin, gimana seorang Lee Felix yang hidup didalam kesepiannya.
🍑🍑🍑
Waktu pulang sekolah, gue berniat mengajak Jihoon untuk menghampiri Felix.
"Hun ikut gue ke UKS, ya?"
"Ngapain na?" yang jawab bukan Jihoon tapi Guanlin. Gue menggeleng pelan dan langsung menarik tangan Jihoon. Bisa dipastikan dia merepet mulu kayak knalpot sup*ra. Tapi begitu kita sampai UKS dia speechless.
"Lahh si pelek teler? Kena-?"
"Hwina?"
Blum sempat Jihun menyelesaikan kalimatnya. Si Felix udah manggil nama gue. Dan yaa, tujuan gue kesini itu buat mengantarkan si Felix pulang, tapi ya dibonceng sama Jihun.
"Lu ke sekolah naik apa lix?"
"Motor, tapi gu-"
"Hunn lu balik ama Felix yaa, motor lo biar sama si Daehwi ntar gua ngikut Daehwi dahh"
"Lho na-" Felix mau protes tapi udah keburu dipotong sama Jihoon.
"Ihh ogah ah gue"
"Jihuunn.. Gue kasih satu permintaan lagi dah kalo elo mau"
