🏷️ End

821 115 98
                                    

Setelah sekian lama, akhirnya work ini tercentang dengan indah :( semoga dukungannya makin banyak yaa ¥°¥

Coba kasih satu kata buat buku ini, ga komen. Sombonk kelenn :((

Happy Reading My Lavly!

**

Pukul 10 tanggal 28 Mei, waktu Jerman.
Jihoon mulai membuka mata, reaksi gue sangat sangat excited. Bahkan gue nangis beberapa menit dan kak Woojin yang ternyata ikutan nyusul bareng Yoora plus anaknya itu ikutan ngeluarin air mata haru.

Iya, kak Woojin yang bentuknya begitu saja nangis pas tau kalau Jihoon sudah mulai membuka mata. Langsung saja tuh dokter mulai melakuin tes CGS.

Oiya, buat yang ga tau CGS itu apa...
CGS itu singkatan dari Coma Glasgow Scala
Jadi artinya, penilaian tingkat kesadaran untuk orang yang mengalami koma. Gue tau prosedurnya. Karena gue udah tiga kali nanganin pasien kanker yang juga koma beberapa minggu dan bulan.

Jadi tanpa gue tanya gue udah tau sejauh mana Jihoon sadar. Oke, tingkatkan pertama Jihoon punya 4 nilai, fyi Itu nilai tertinggi untuk pembukaan mata.

Tingkatkan ke-dua. Jihoon punya 4 dari 5 nilai untuk respon verbal terhadap perintah, maksudnya respon verbal terhadap perintah itu. Jihoon sudah perlahan mau diajak komunikasi dengan bahasa atau kebiasaan sehari-hari, yha sebagai contoh kata pertama yang dia ucapin itu..

Nama gue. Itu yang bikin gue bener-bener menangis sejadi-jadinya dan gue meluk Mak Yoora erat banget karena gue senengnya minta ampun.

Untung si Aelora, anaknya kak Woojin digendong sendiri sama dia.

Dan untuk tingkatkan terakhir, Jihoon punya 4 dari 6 nilai untuk respon gerak terhadap perintah. Jadi waktu dokter menyuruh Jihoon untuk mengangkat tangan dia nurut, dan semua nilai total kesadaran Jihoon 12 dari 15 nilai.

Itu nilai yang sangat besar, mengingat Jihoon sudah koma selama hampir lima tahun.

Oiya, penilaiannya bertahap. Nilai 12 itu dicapai selama dua hari. Tapi itu udah bikin gue seneng jengkulitan. Katanya dua mingguan lagi Jihoon bisa balik ke Indonesia.

Awal kebahagiaan gue, baru dimulai.
Semoga...

**

Gue sebenernya mau marah tapi ga bisa, mau nangis pun ga bisa. Kenapa?

Gue cuma cuti empat hari, dan hari ini gue kudu balik. Yha aslinya mah ga mau lah. Tapi, gue yang punya tanggung jawab besar di rumah sakit sana. Ini gue bingung banget.

Tapi yang bikin gue ga mau balik dari Jerman itu, Jihoon udah mulai bisa diajak ngobrol. Kan gue senengnya minta banget dinikahin :/eh ga gitu juga ding.

"Na, kapan take off?" Tanya kak Woojin yang juga masih disini plus dia bakal menunggu seminggu lagi dan balik ke indo sama Jihoon.

"Jam lapan"

"Ini udah tujuh empat lima na, kenapa blom berangkat?"

"Ga usah gue jawab pun lo udah tau kenapa gue betah disini" jawab gue males-malesan sambil masih setia mengengam tangan. Jihoon

Gue jadi ingat ketika kemarin dia mengucapkan satu kalimat yang lumayan bikin gue nangis, dia bilang

"Hwina disini... kangen"

park jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang