🏷️ Accident

747 108 112
                                    

Aloha~~
Yg ngikutin Jihoon sampai se-juauh ini dari kota mana aja? Sapa tau kita tetangga'an.

Jawab yeu,.. sekalian buat pemanasan biar ga kaget baca'nya ^^

Happy reading ^^





**

"Kenapa secepet ini sih..."

"Ya kalo lamaran ku engak dicabut ntar rumah sakitnya yang kalang kabut"

Jadi. Gue tuh rencananya mau ke Singapura untuk mecabut semua lamaran pekerjaan sekalian mau nemenin mamah yang bakalan ngurus berkas apa gue kurang tahu.

"Hati-hati.. kalau sudah sampai telfon aku"

"Iya, lusa paling udah balik kok"

"Yaudah aku ke-kantor dulu. Takut dimarahin papah"

"Iya, kamu juga hati-hati"

Dia mengangguk, meluk gue terus mencium puncak kepala gue. Abis itu dia senyum manisss banget. Entah kenapa tiba-tiba feeling gue ga enak gitu.

"Yaudah aku balik duluan"

"Oke, tihati"

Dia tau mengangguk, mengacak rambut gue gemas, lalu pergi beneran.

Gue menghampiri mamah yang duduk tidak jauh dari gue dan Jihoon berdiri tadi dan mainin hp karena masih ada sepuluh menit lagi kita take off.

"Kamu mau kerja di rumah sakit mana, na?" Tanya mamah tiba-tiba.

"Belum tau.."

"Jujur, mamah sedikit kecewa sama Jihoon. Kalau misalnya kamu kerja di Singapura kan lebih pantes, lulusan kampus tersohor di dunia kok"

"Udahlah mah, lagian mamah tega apa suami Hwina di indo, Hwinanya dia Singapura"

Mamah mengehela napas panjang

"Terserah kamu deh, pokoknya mamah cuma bisa berdoa supaya kamu bahagia terus"

Gue senyum dan meluk mamah senang,. beruntung banget punya nyokap yang ga maksain kehendak anaknya, malahan dia ngedukung apa yang gue mau.

Intinya gue seneng.

Ddrrtt... Ddrrtt...

Handphone gue geter, soalnya ada telfon masuk. Masih dengan meluk mamah gue mengangkat tanpa meelihat dulu siapa yang nelpon.

"Hallo?"

Suara cewek. Pas gue lihat layar hp ternyata nomornya Jihoon. Kok? Refleks gue duduk tegak dan mulai pembicaraan.

"Halo? Ini siapa ya?"

"Apakah anda salah satu kerabat yang bernama Park Jihoon"

"Iya, saya tunangannya. Ada apa ya mbak?"

"Maaf sebelumnya. Park Jihoon baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang dalam perjalanan ke rumah sakit xxx"

Gue ngeblank!

Pusing.

Nangis.

Lemes bingung.

Mamah melihat gue heran.

"Saya akan segera kesana"

Begitu selesai telfon, mamah nanya dengan segala kekhawatirannya

"J-ji- ji- Jihoon.. jih- Jih -hoon.. Jihoon... Kecelakaan"

Gue ga terisak cuma air mata gue ngalir dengan begitu derasnya, dan dada gue sakit banget.

Gue buru-buru cari taxi yang ada didepan bandara dan untungnya bisa cepat dapat.

park jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang