Hari yang gua tunggu-tunggu banget akhirnya datang juga, jadi kami akan berangkat ke Pulau Jeju naik pesawat, baru setelah itu menyewa mobil plus supir. Yang sebelumnya sudah diurus oleh klien mamah yang pernah gue singgung sebelumnya.
But, kami tidak jadi pergi ke Nami cause we don't have many time.
Tadi pukul setengah enam kst, Sherlyn sudah ada di hotel dan mengantarkan kami sampai bandara, katanya dia akan ke Indonesia waktu liburan. Nahhh kita take off setengah tujuh dan sampai di pulau Jeju sekitar pukul sepuluh kurang.
Dan ternyata, musim dingin di Jeju enggak kalah sejuk di Seoul. Lebih segar juga rasanya. Pokoknya nyaman banget begitu keluar dari area bandara.
"Na, Nanti kalau naik balon udara gue sama Lo ya" kata kak Woojin yang duduk disebelah gue.
"Hm'mm"
Tapi si Jihoon menolak mentah-mentah dan jadilah kami bertiga menaiki satu balon udara yang sama. Rencana awal ber dua-dua tapi tidaj jadi dan hamdalah nya bisa ber tiga-tiga. Hey.. nasib lo hun :'
"Hwaaaa gua takut!!!"
untung saja pengendali balon udaranya tidak tahu bahasa Indonesia, jadi kak Woojin teriak apa enggak tau dah itu apa artinya. Si Jihoon anteng aja dari tadi. gua curiga, pan biasanya dia paling berisik. Dan gue? Jepret sana sini cuzview nya sangat cantik, tapi sejak awal naik sampai mau turun, kak Woojin usrek mulu di dekat gue. Jadi hampir semua foto yang gua ambil nge-blur semua, tapi beberapa ada yang masih selamat plus aesthetic nya masih dapat lah.
"Iihh! Gua ga mau lagi naik wahana sama lo! Apa'an takut kek gitu!?" Kata gue menghentakkan kaki kesal dan berusaha menjauh dari kak Woojin.
"Bacot! Gua selepet mulut kao pake buntut cicak, modar kao" kak Woojin mengambil ancang-ancang akan memukul Jihoon tapi segera gue cegah dengan ucapan bernada galak.
"Ck, gua paralayang sendiri aja gausah pada ikut lo lo pada!!"
"Eh! Enak aja. Gua ikut! Gua suka tau main paralayang" Jihoon berkata penuh semangat sementara kak Woojin melempar tatapan mautnya.
"Seterah, pokok yang takut jan coba-coba ikut!"
Gue jalan duluan ke mobil yang akan menuju ke wisata paralayang, tapi hanya gue dan Jihoon yang akan main layang. Yang lainnya entah mau ngapain. Sepertinya sih menjelajah wisata kuliner. Dan itu jauh dari gunung tempat gue akan main paralayang.
"Hun, gua apa lo duluan yang turun?" Tawar gue sopan, tapi dia jawabnya gak sopan sama sekali.
"Gua dulu lah"
Yaudah aku mengalah, kalau dia mewek ogah gue nenangin dia.
Lalu Jihoon turun dulu, setelah dua menit gue menyusul dan WUSH~~ GILAAA!! Anginnya sejuk plus panoramanya cantik banget dan gue minta difotoin sama instruktur yang ada dibelakang gue. So, ini bener-bener pengalaman terindah selama hidup gue.
Sebenernya gue udah beberapa kali naik paralayang. Dan emang gue sama Jihoon sama-sama suka yang namanya ketinggian. Ya meskipun si Jihoon berwajahnya susu bebelak tapi nyalinya beneran kek Susu El-Men. Ituu yang gue suka dari Jihoon.
Dah selesai paralayang-an, gue sama Jihoon sudah ditunggu di mobil dan ternyata dibungkusin makan siang, jadi gue sama Jihoon malah suap-suapan di dalam mobil.
Jajangmyeon
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.