🏷️ Party

1.4K 112 46
                                    

Dua minggu sudah lewat semenjak Mina bicara dengan gue-Jihoon, tapi kamu masih kepikiran sebenarnya apa maksud dia memberitahu kami hal seperti itu.

"Hoyyy..!! Ngalamun aja say, kenapa Hwina Park-nya Park Jihoon. Ada problem?" Jihoon datang dari belakang gue yang sedang duduk sendirian di kantin. Tiba-tiba saja dia memegang kedua bahu gue mengagetkan lalu mengambil posisi duduk di samping sambil dempet-dempet.

"Ga kenapa-napa, sana ih jan usel-usel gua mulu, geli mbul!"

"Hehe, abis ngalamun mulu. Masih mikirin omongannya si Mina ya?"

Gue diam tidak menjawab lebih tepatnya males kalau pembicaraan ini sampai ke yang bukan-bukan. Sampai makanan kita habis pun tidak ada pembicaraan, sepertinya Jihoon juga masih memikirkan hal yang sama.

"Ini udah lewat dua minggu tapi nyatanya ga dateng jugakan. Gapapa kali ntar kita-"

"Udahlah hun gausah dibahas mau dateng apa engak juga gak masalahkan lagian gue juga b aja kok"

"Ck, lo kalo lagi khawatir kek gini gemesin deh na"

Gue berdiri meninggalkan Jihoon yang masih duduk dimeja kantin tapi akhirnya menyusul juga, dari jauh gue melihat Mina jalan sendirian keluar dari kamar mandi. Niat awal akan bertanya tapi kalah sama gengsi. Eh keburu si Jihoon yang bertanya, tapi ya percuma yang ditanya sama-sama gak tahu menahu apa-apa.

Hari ini gue janjian sama temen-temen kalau akan main ke rumah gue dan karena halaman rumah gue sama Jihoon hanya berbatas pintu kecil jadi satu kelas mau main, ini sudah seperti acara ulang tahun aja pada datang semua.

Jadilah gue sama si Jihoon mampir dulu ke supermarket saat pulang sekolah, fyi gue sama dia jadi barengan terus akhir-akhir ini.

Kami beli belasan botol soda, puluhan camilan, berkilo-kilo buah, dan berkotak-kotak susu. Kami pulang dulu ke rumah untuk ambil mobil kalau dibawa pakai motor bisa-bisa copot tangan gue megangin.

Dan begitu sampai lagi kita beli daging dan sayuran kalau hanya camilan kurang pantas lah, jadi kami pikir barbeque-an saja sekalian buat have fun setelah selesai UAS kemarin.

BTW kak Woojin bagus juga nilai Try out nya, dia peringkat tiga dari satu sekolahan. Kalian tidak tahu bagaimana senangnya si Yoora ketika tahu kalau nilai B.indo sama Matematika kak ujin 100 sempurna, bangga punya pacar kayak gitu katanya. Gue sih b aja ya, orang rata-rata rapor gue juga 98, beda tipislahh sama kak ujin.

Dan kami belanja bejibun segitu habis Rp. 1.891.209,- gua sempet berfikir sejenak. Itu tuh buang-buang uang sekaligus waktu. Tapi gue juga mikir gapapa lah sesekali menyenangkan teman, kapan-kapan bisa nyusahin yang lainnya HAHAHAHA.

Oke. Pukul setengah sembilan belas sudah berdatangan, padahal janjiannya pukul setengah dua puluh untung tadi sore gue sama Jihoon dibantuin sama Kak Woojin plus Felix untuk menyiapkan tempat, awalnya juga mau mengajak Felix gabung, tapi dia ada rencana pergi sama si dedek emesh yang kemarin.

"Na, baju lo ma Jihoon kok sama? Kalian couple -an ya" cicit Yoora yang tiba dengan memakai stelan yang menurut gue luar biasa fashionable sekali.

"Hah! Masa sih? Dia dimana coba? Gua gatau anjir. Ini gua dikasih dia tadi, bego banget gua ga kepikiran"

"Dia di depan noh jadi penerima tamu sekaligus kang parkir. Sumpah ya si gembul lucu juga"

park jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang