Tet. Tet.
Nata yang malas menuju pintu dan membukanya. Meninggalkan lagu Come Closer yang menjadi sound track iklan masih berputar di apartemennya. Memenuhi kepalanya seperti mantra yang memanggil seseorang untuk datang mendekat kepadanya. Dan di sanalah dia, seorang pemuda cupu kurus dengan kaca mata kuda yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Rambutnya yang agak gondrong menambah keanehan penampilannya yang udik dan old fashion itu. Hanya jeans belel dan kaus yang kebesaran, dipadu dengan kemeja strip biru yang membuatnya terlihat seperti nerd sejati.
"Ada perlu apa?" Tanya Nata sembari masih menyelidiki penampilan si nerd sejati itu. Lagi-lagi lyric lagu yang masih mengudara memasuki pikirannya, mengunci manik yang terhalang di hadapannya.
"Saya datang untuk interview housemate." Jawabnya dengan nada datar. Seakan-akan suaranya itu dibuat-buat.
Nata mengerutkan dahi. Orang yang tidak tahu aturan pikirnya.
"Sudah selesai dua jam yang lalu. Kau bisa pulang." Jawab Nata malas.
Nata memang kurang kerjaan. Karena kesal barang-barang remeh temehnya selalu hilang, ya bolpoin favouritnya lah, ya remot yang tidak pada tempatnya, ya pajangan mininya, dan lain sebagainya, membuat Nata kapok memperkerjakan house keeper. Karena itu, Nata mencari housemate anak kuliahan yang siap membersihkan apartemennya. Sebagai gantinya, dia boleh tinggal gratis di apartemen mewah Nata.
Sudah hampir puluhan orang yang dia seleksi sendiri, tapi hasilnya nihil. Ada saja yang membuat Nata tidak puas. Ya parfumnya, ya bau badannya, ya wajahnya dan bahkan lady boy pun mengajukan diri untuk posisi house mate itu. Rrrrr.... Nata benar-benar jengah. Makanya ketika ada orang tidak tahu aturan yang mencoba peruntungannya, Nata tidak mau membuang-buang waktunya lebih lama lagi.
'What?' Nata melongo sendiri. Tanpa kata si nerd itu langsung pergi ketika Nata mengusirnya. Apa tidak ada adegan mohon-memohon seperti lainny? Dia bahkan tidak membalas sepatah katapun. Membuat Nata kebingungan sendiri, dan akhirnya bertindak di luar nalarnya.
"Wait!" Perintahnya yang tidak dihiraukan si nerd. Membuat Nata harus bersusah payah mengejarnya sampai ke pintu lift.
Dan Nata merasa jantungnya berpacu lebih cepat tat kala dia menarik lengan kurus dan langsung membuat si nerd itu terputar. Matanya membesar tak percaya dengan apa yang dilakukan Nata. Nata mengutuk dirinya sendiri. Ada apa sih dengannya?
"Are you crazy or something?" Teriaknya dengan nada yang seperti diatur-atur. Membuat Nata seperti orang idiot. Kegilaan apa yang sedang dilakukannya? Apa pentingnya dia mengejar pria nerd yang sangat tidak menarik itu? Tidak menarik? Entahlah. Ada sesuatu dengan si nerd itu sampai Nata berpikir untuk mengejarnya.
"Apa kau tuli? Aku memanggilmu sedari tadi."
"Untuk apa kau memanggilku? Bukankah kau yang mengusirku tadi?"
Rrrrrrr.
Kenapa jadi seperti Nata yang salah di sini? Dia kan hanya ingin memberi kamar gratis pada nerd yang sorry to say, kelihatan seperti warga kelas bawah itu. Siapa yang butuh siapa sebenarnya?
"Tutup mulutmu dan ikut aku. Kita harus membicarakan beberapa hal." Ucap Nata yang lalu melangkah kembali ke apartemennya.
Merasa tidak diikuti, Nata membalikkan badannya. Dan ya. Si nerd itu masih berdiri di tempatnya, memandang Nata dengan keheranan yang sangat kentara.
"Well? Apa kau masih mau tempat tinggal gratis bung?"
Dan sesudahnya, si nerd pun tersadar dan mengekori Nata. Menatap punggung lebar Nata yang seakan-akan bisa ia andalkan jika dia membutuhkan sandaran. Si Nerd langsung menggelengkan kepalanya. Dia hanya ingin fokus dengan studinya saat ini. Tidak ada tempat untuk yang lainnya.
'Orang bilang dalam setiap manusia, ada dua sisi yang berdampingan. Sisi baik dan sisi buruk. Dan ketika aku melihatmu, aku merasa sedang melihat sisi baikmu. Karena itu aku di sini saat ini. Mengekorimu dengan sepenuh hati. Membuatku ingin semakin dekat denganmu.'
Dan ketika mereka sudah berada di apartemen Nata yang rapi dan luas itu. Lagu Come Closer masih menggema, membuat Nata merasa awkward dengan si nerd kurus di hadapannya. Lebih awkward lagi, karena yang di hadapan Nata adalah seorang pria. Jadi kenapa lagu yang mengalun itu mengganggunya? Okay Nata. Sepertinya kau mulai gila?
KAMU SEDANG MEMBACA
NO OTHER
RomancePutra Sulung Aryahadinata. Seperti namanya, dia adalah putra sulung keluarga Aryahadinata. Nata biasa ia dipanggil. Seorang pria gentleman yang begitu malang dalam cinta, kenapa tidak? kalau cinta pertamanya harus layu sebelum berkembang. Dan ketika...