Epilog

4.7K 174 18
                                    

"Ya..tapi kan.."

Cup.

"Tutup mulutmu atau aku hukum bibir bawelmu ini di kamar." Ucap Nata ketika istrinya lagi-lagi memprotes apa yang ingin ia berikan pada putra sulung mereka.

"Tidak ada yang boleh melarang apa yang ingin aku berikan pada putraku. Tidak juga dengan kau nyonya. Dia sudah menjalani home schooling dengan ketat dan memenangkan olimpiade sains kemarin. Dan ini adalah ulang tahun pertamanya bersamaku, jadi biarkan aku memberikan semua yang ingin kuberi. Titik."

"Tapi itu terlalu menghambur-hamburkan uang. Aku...mmphh..."

Dan Syeril tak bisa membantah lagi setelah Nata membungkamnya dengan kelakuan yang membuat kaki Syeril lemas seperti jeli. Entah sejak kapan, tahu-tahu mereka yang tadi ada di walking closet sudah berakhir di ranjang king size mereka.

"Masih berani membantahku?" Ucap Nata dengan serak ketika miliknya yang besar sudah melesak ke dalam inti istrinya. Membuat seluruh ototnya on dan berdenyut hebat. Astaga, ini nikmat sekali. Begitupun dengan Syeril. Apa karena hormon kehamilan hingga Syeril mudah sekali menyerah.

"Aggh... Nat, please. Agghh...."

"Jawab!" Tegas Nata dengan ritme pelan dan teratur membuat nafasnya memburu, tapi dia harus berhati-hati. Dia tidak ingin menyakiti dia yang sedang tumbuh di dalam sana.

Syeril menggeleng sembari mengigiti bibirnya. Matanya sudah berkabut hasrat yang hampir mencapai puncaknya. Inilah yang terjadi. Nata selalu melakukan ini untuk membuat Syeril menyerah. Dasar curang!

"Bercinta dengan wanita hamil memang beda. Aku suka." Bisik Nata ditengah-tengah ritmenya yang disambut baik dengan lekukan tubuh Syeril yang semakin berisi di usia kandungannya yang ke 16 minggu.

"Please Nata..." lirih Syeril ketika Nata sengaja memperlambat temponya, menyiksa Syeril yang sudah hampir ke ubun-ubun.

"Apa lagi ini." Ucapnya jahil sembari memainkan gundukan Syeril yang semakin padat dan berisi.

"Sssshhh."

"Right baby. Mendesahlah dengan suaramu yang merdu itu. Aku harus berterima kasih pada babyku nanti karena membuatku mendapatkan payudaramu yang membesar seperti ini."

"Nat, please." Sialan Nata, pikir Syeril. Bisa-bisanya Nata menyiksa Syeril seperti ini. Syeril bahkan sampai mengumpat dalam hatinya.

"Apa sayang? Kau mau bicara sesuatu?" Goda Nata dengan tetap memainkan miliknya dengan sangat pelan, walau sebenarnya dia juga sudah tidak tahan.

"Faster please. Faster." Pinta Syeril frustasi dan itu membuat Nata semakin bersemangat.

"Roger that mam."

Dan tak ada lagi yang bisa Syeril lakukan selain pasrah menerima kenikmatan yang dengan gencar menyerangnya hingga ledakan mereka keluar bersamaan. Menyisakan deru nafas yang memburu dan membuat Syeril terlelap karena kelelahan.

Nata terkekeh geli. Mungkin karena kehamilannya Syeril mudah sekali kelelahan. Sedang Nata masih sangat perkasa. Dia mandi dengan cepat lalu memeriksa anak-anaknya.

***

"Astaga pa. Berapa kali kubilang, berhentilah bersikap ke kanak-kanakan. Ingatlah usiamu!" Omel Nathan ketika tahu-tahu ayahnya lompat ke ranjangnya yang membuatnya hampir terlompat dari ranjang dan membuat majalah anime yang ia baca terlepas dari tangannya.

"Omo..omo.. lihatlah Tuan Sok Dewasa ini berbicara! Apa kakak yang bersikap sok dewasa itu normal? Masa kecilmu tidak datang dua kali tuan muda. Jadi jangan terlalu cepat dewasa." Balasnya lalu mengambil salah satu majalah yang berada di atas ranjang. Rupanya majalah anime gundam. Apa putranya menginginkan lebih banyak gundam?

NO OTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang