FORGOTTEN

1.7K 107 2
                                    

FLASH BACK ON

Syeril baru saja pulang dari sekolah ketika tiba-tiba ada yang meraupnya dari belakang. Tak butuh waktu lama hingga Syeril pingsan setelah menghirup sesuatu dari dekapan di mulutnya. Ketika bangun, Syeril merasa kepalanya begitu berat, begitupun dengan tubuhnya. Betapa terkejutnya Syeril ketika dia mendapati seorang pemuda sedang bermain-main dengan tubuhnya... yang polos.

Mata Syeril terbelalak, dan yang lebih mengejutkan, pemuda itu tak lain adalah pemuda yang beberapa hari yang lalu mengatakan padanya bahwa dia akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membiarkan siapapun lagi menyakitinya, tapi nyatanya, justru Natalah yang menyakitinya.

"Lepas! Nata... agh... Nata...apa yang.. aggh..." Syeril merasa tubuhnya serasa terkoyak ketika sesuatu yang tumpul dan panas melesak ke dalam miliknya. Menghujamnya begitu dalam hanya dengan satu hentakan saja.

"Aku menginginkanmu Syeril, aku sudah tak tahan lagi." Ucap Nata dengan suara serak dan mata yang menggelap. Tak berhenti sedikitpun untuk mencari kepuasan di tubuh Syeril yang sudah tak suci lagi sekarang karenanya.

Air mata Syeril membanjiri wajahnya, diiringi rintihan tak berperi ketika dia merasa tubuhnya semakin terkoyak-koyak lagi.

"Nat....." deru Syeril yang sudah tak berdaya, dan setelah Nata mencapai klimaksnya, dia roboh.

Butuh waktu lama bagi Syeril untuk mendorong Nata dari atas tubuhnya. Wajah itu terpulas tak berdosa, sedangkan Syeril, pikirannya kosong. Entah apa yang harus ia lakukan setelah ini. Dia pemuda yang menggelitik hati dan pikirannya, cinta pertama yang menyesakkan data, kini memberi luka tak berperi padanya. Syeril bahkan tidak yakin jika dia masih ingin hidup lagi setelah ini.

Dengan langkah tertatih, Syeril menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos, setelah itu dia bersusah payah ke kamar mandi, membersihkan semua noda ciptaan Nata. Pemuda yang akan dibencinya mulai detik ini.

Satu jam kemudian.

Setelah menghabiskan air matanya hingga membuat matanya membengkak, Syeril keluar dengan bajunya yang tak karuan, lalu diambilnya seragam Nata dan dipakainya tanpa ijin. Dilihatnya Nata masih terpulas bagai tak bernyawa.

"Kenapa Nat? Kenapa?" Isaknya masih tak percaya. Dilihatnya tasnya berada di atas nakas. Dengan cepat, Syeril mengambilnya dan pergi dari manapun sekarang ia berada.

***

"Suit...suit....lihatlah jalang ini. Rambutnya basah hahahha...."

Syeril tak percaya apa yang dilihatnya. Di sana ada siswi paling populer di kelasnya, dan seorang pria yang Syeril tahu adalah siswa yang selalu menempel pada Nata.

'Ada apa ini?'

"Bingung?" Tanya yang sudah mendekati Syeril yang masih sedikit gemetar. Si siswa yang bersama siswi populer itu hanya bersandar di sofa dan memandang Syeril dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"Satu. Nata adalah milikku. Hanya-milikku. Jadi ketika dia bilang, dia akan menembakmu di depan seluruh orang-orang, aku tidak akan membiarkannya."

Syeril memgerutkan dahi keheranan. Semuanya sangat tidak masuk akal saat ini. Sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh si gadis populer itu.

"Dua. Nata tidak sadar apa yang sudah dilakukannya karena kami memberikannya obat kuat dosis tinggi. Tapi sayangnya kami sudah merekam perkosaan yang dilakukan Nata. Kau bicara tentang hari ini. Aku pastikan video itu akan menyebar dalam hitungan detik. Menghancurkan nama baik keluarga Aryahadinata yang terhormat, dan tentunya kau.. si jalang yang pasti akan disalahkan."

Syeril masih tidak mengerti. Permainan apa ini? Dan untuk apa Si Gadis populer itu melakukan semua ini?

"Masih biingung?" Tanya Si gadis Populer yang melihat wajah Syeril penuh tanda tanya kebingungan.

"Karena aku membencimu. Karena Nata lebih memilihmu daripada aku." Gadis itu melihat Syeril dengan tatapan jijik, seolah-olah seorang seperti Syeril adalah kotoran jika disandingkan dengan Nata.

"Sekarang kau tidak lebih dari seorang jalang yang tidak berharga."

Air mata Syeril mulai tak berbendung lagi. Padahal Syeril tak pernah mengganggu anak-anak elit itu, dia hanya ingin belajar dengan baik. Hanya itu.

"Menghilanglah dari kehidupan Nata atau semua orang akan menanggung akibatnya. Termasuk keluargamu."

Syeril mencoba tetap melangkahkan kakinya dengan gontai. Hujan di wajahnya terus membasahi seakan-akan setiap sel sarafnya ikut menangisi kepedihannya. Apa yang harus ia lakukan setelah ini? Apa?

FLASH BACK OFF

***

"Hei."

Syeril kembali ke dunianya yang sekarang ketika dia merasakan sentuhan di bahunya. Syeril tersenyum. Lebih tepatnya, memaksakan diri untuk tersenyum.

"Melamun lagi?" Tanyanya lalu duduk di samping Syeril. Mereka duduk di tepian jendela, menatap rinai hujan yang mengurung mereka hari ini.

"Ayo kita pergi kak. Aku akan menerima tawaran specialist itu. Aku sudah tidak tahan lagi di sini. Aku benar-benar tak tahan lagi." Tumpahlah semua air mata Syeril dan pria yang seperti sandaran bagi Syeril itu menarik tubuh kurus Syeril ke dalam pelukannya.

Amran Fahlefi. Sepupu jauh Syeril yang sudah seperti kakak kandung Syeril. Bahkan Syeril mendapat kesempatan pertukaran pelajar di negeri wool ini pun berkat koneksi pria yang usianya terpaut delapan tahun dengannya itu. Padahal sebagai mahasiswa tingkat akhir yang tinggal menunggu ujian akhir, dia seharusnya tidak qualified untuk kesempatan itu. Untung saja nilai akademis Syeril membantunya agar dia bisa ikut andil dalam forum mahasiswa yang diselenggarakan salah satu universitas ternama di negeri aborigin itu.

'Karena itulah aku kembali dan mengganggu hidupmu Nata. Karena aku tidak rela menderita sendirian. Aku berharap setelah enam tahun keadaan sudah berubah dan aku bisa mengatakan satu hari yang kau lupakan itu. Satu hari yang merubah hidupku. Satu hari yang memaksaku pergi darimu. Apa aku pantas menerima semua ini Nata? Apa aku pantas? Dengan sepenuh hati aku katakan padamu Nata.. aku hanya ingin bertemu denganmu. Tapi sepertinya aku tidak bisa merubah apapun bukan? Kita bertemu hanya untuk terluka, maka aku akan memilih menanggung semua luka ini sendiri. Karena aku terlahir untuk bertemu denganmu, walau takdir tidak menginginkan kita untuk bersama. Aku rela Nata, asal kau bahagia.'










# GO TO HELL NATA. I'M GONNA MAKE U PAINFUL ON HERE... 😣😣😣😣😣😣

NO OTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang