Ketika Angel membuka matanya, silau dari lampu menyorot iris mata nya. Pandangan nya masih buram, bahkan otak Angel masih belum bisa mencerna dimana dirinya kini berada. Ketika penglihatan nya sudah jelas, sosok papanya dan keluarga Hartono menyambut indera penglihatan nya.
Refleks Angel memeluk pria paruh baya yang kini duduk ditepi ranjang. Memeluk erat sosok itu, tanpa sedikit pun berniat untuk melepaskan nya. Karena iya takut, bila ia melepaskan sosok itu, maka dirinya akan kembali menyakiti sosok itu.
Wiliam mengelus lembut punggung putri nya. Berusaha menenangkan Angel yang kini sedang menangis terisak di dalam pelukan nya. Sesekali, tubuh putri nya bergetar. Membiarkan air bening itu menetes dari kelopak mata nya.
Angel menatap papa nya dengan sorot penuh penyesalan. Ditatapnya wajah pria paruh baya itu dengan seksama. Betapa kerutan halus sudah bertengger di wajah pria itu. Bahkan Angel lupa, kapan terakhir kali ia menatap wajah papa nya lebih dari satu menit.
"Ma..maaf" Angel menatap papa nya dengan terisak. Berusaha mengeluarkan sebuah kata yang selama ini sulit untuk ia keluarkan.
Wiliam tersenyum lembut. Telapak tangan nya mengusap lembut ujung kepala Angel. "Papa paham, kalo kamu marah. Masalah lalu, biar berlalu"
Angel mengangguk. Bola matanya berputar melirik keluarga Hartono yang sedang menatap moment itu dengan haru. Begitu juga dengan Liam. Seolah beban Angel dapat terlihat, namun Liam juga merasa hatinya menghangat ketika ia melihat Angel berdamai dengan papanya.
"Papa sama Rina sudah resmi bercerai kemarin. Kamu jangan khawatir ya. Papa janji nggak akan nikah sama salah orang lagi" ucap Wiliam mantap. Semua orang disana tertawa geli mendengar Wiliam berkata demikian.
"Papa boleh nikah lagi. Asal,harus kasih tau Angel. Trus Angel harus kenal sama dia. Jangan kayak yang kemarin, makan hati mulu Angel jadinya hehe" celoteh Angel panjang lebar.
Wiliam terkekeh mendengarnya."Gini dong, cerewet lagi. Baru anak gadis papa" ucapnya
Angel tertawa.
"Ya udah yuk pulang, balik ke rumah ya?" pinta Wiliam.
"Malam ini Angel minep disini dulu ya pa.Besok janji Angel pulang. Tapi malem ini Angel minep disini dulu ya" pinta Angel yang dibalas anggukan oleh Angel.
"Ya udah" ucap Wiliam lalu pamit. Meninggalkan kediaman keluarga Hartono. Dadanya menghangat, kini putri nya sudah kembali padanya. Tak ada lagi masalah dalam hidupnya.
Sementara di sisi lain, Angel sudah menyiapkan sebuah rencana. Rencana usil yang harus ia tuntaskan.
************
Tepat pukul 23.50 Angel terbangun dari tidur nya. Gadis itu berjalan menuju ruang makan. Disana semua berkumpul untuk merayakan ulang tahun Liam yang tinggal beberapa menit lagi. Kue tart dengan nama Liam sudah berada di atas meja makan. Angel dan yang lain memakai topi kerucut. Gadis itu memegang kue tart berbentuk persegi itu, bersama dengan keluarga Hartono yang sudah menggenggam terompet di masing-masing tangan nya.
Tepat saat pukul 00.00 pintu kamar Liam di buka. Bersamaan dengan itu, suara cempreng Angel yang beradu dengan terompet menggema di seluruh penjuru ruangan.
"Selamat ulang tahun Liaaaaaaammmmm" suara cempreng itu sukses membuat Liam terbangun dari alam mimpi nya.
"Selamat ulang tahunnn" ucap Angel dengan wajah yang se-imut mungkin.
Liam yang belum mendapati kesadaran nya secara utuh, tentu saja masih sedikit bingung dengan kejadian yang kini sedang berlangsung.
"Tiup lilin nya kek. Pegel nih tangan Gigi Hadid" celotehan Angel kembali terdengar.
Baru saja Liam ingin meniup lilin yang berada di atas kue tart itu, namun Angel menarik kue itu sedikit menjauh.
"Make a wish dulu kek! main tiup tiup aja" ucap Angel sebal. Kemudian menyodorkan kue tart itu lagi.
"Semoga gue slalu menemukan kebahagiaan" ucap Liam. Dan gue harap, sumber kebahagiaan gue itu lo . Lalu Liam meniup lilin itu. Bersamaan dengan semua orang mengucapkan aamiin.
Kemudian acara itu berlanjut hingga pukul satu malam
******************
Pagi nya, Angel berangkat sekolah dengan wajah berseri-seri bersama dengan Liam. Dua-duanya punya alasan kuat untuk senyum yang kian mengembang pagi ini. Bagi Angel, ia merasa senang karena ia sudah benar-benar kembali memiliki keluarga yang utuh. Sedangkan Liam, pria itu senang karena insiden kejadian tengah malam. Tentang bagaimana Angel mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Lalu menyerahkan sebuah kado padanya semalam.
*flashback on
"Gue ada kado tau buat lo" ucap Angel dengan malu-malu. Diserahkan nya kotak berukuran sedang itu pada Liam.
Liam menerima kotak itu dengan senang."Ini apaan?" tanya nya penasaran. Sesekali di guncang nya kotak itu. Dan ketika di buka, sebuah jam tangan hitam tergeletak manis di dalamnya.
"Jam tangan?" tanya Liam penuh selidik.
Angel mengangguk mantap. "Gue bingung mau kasih kado apa. Berhubung lo orang ya on time banget, ya udah gue kasih jam aja" ucap Angel polos.
"Apapun yang lo kasih, gue slalu suka kok" jawab Liam jujur
*flashback off
Dan alasan itulah mengapa Liam slalu tersenyum sepanjang pagi.
"Gue laper. Mau ikut ke kantin?" tawar Angel pada Liam.
"Gue udah sarapan. Apa lo mau gue temenin?"
"Nggak usah deh. Lo deluan aja. Gue nggak papa sendiri aja" ucap Angel lalu berjalan menuju kantin.
****************
Saat sedang asyik mengunyah sepiring nasi goreng yang ada dihadapan nya, Angel nyaris tersedak ketika seseorang tiba-tiba mengejutkan nya dari belakang. Dan ketika Angel menoleh, wajah Fari lah yang ia temui.
"Sialan. Kalo gue mati gara-gara keselek, lo yang pertama kali gue gentayangin" ucap Angel kesal. Sementara Fari hanya cengengesan.
"Sarapan makanya"
"Nggak sempet. Maklum orang sibuk"ucap nya berbangga diri.
"mmm, betewe. Gue boleh cerita nggak sama lo?" tanya Fari hati-hati.
"Boleh. Cerita aja. But, wait. Gue? lo yakin cerita ke gue?" tanya Angel balik.
"Iya gue yakin. Menurut gue lo bisa ngertiin gue" ucap Fari mantap.
"Ya udah cerita. Keburu bel ntar" ucap Angel sambil mengunyah nasi goreng nya.
"Orang tua gue pisah. Mereka cerai" ucap Fari lesu.
Kunyahan Angel terhenti seketika. Angel menatap Fari dengan kasihan.
"Orang tua gue juga cerai" ucap Angel jujur. Beda nya, kalau Fari merasa sedih. Justru Angel merasa bahagia selama nya."Lo harus kuat Far, mungkin memang jalan terbaik nya adalah orang tua lo pisah. Karena gue belajar dari pengalaman gue. Orang tua gue cerai, tapi demi kebaikan" ucap Angel senang. Karena memang Angel ingin Wiliam dan Rina pisah.
"Lo yang kuat ya"ucap Angel mantap. Lalu bangkit karena suara bel sudah terdengar.
Sementara itu disisi lain, Liam menatap kejadian barusan. Bagaimana Angel dekat dengan Fari. Dalam benak nya terucap; selamat datang rival
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTED
Novela JuvenilTentang semesta yang terkadang membuat dunia nya. Seperti bumi yang membutuhkan poros nya, dan prihal hati, yang berusaha menepikan ke egoisan nya.