16. Tanda Untuk Mundur

27 2 0
                                    

Kata sebagian orang, kebahagiaan kita adalah ketika melihat orang yang kita sayang bahagia dengan pilihan nya. Bukan kah itu egois? Bagaimana dengan perasaan diri sendiri?

*******************

Angel menggerutu kesal. Menyusuri koridor dengan malas-malasan. Ntah mengapa, hari ini rasa nya enggan untuk datang ke sekolah. Bahkan pagi ini, Angel berangkat menaiki ojek online yang di pesan nya.

"Pagi princess" sapa sebuah suara.

Angel memutar bola mata nya malas.

"Pagi" jawab Angel ketus.

"Buset, itu kenapa muka nya ketekuk gitu? Ini masih pagi" tanya Ray heran.

"Ray gue lagi males buat marah-marah" ucap Angel pelan.

"Dih, yang mau buat kamu marah juga siapa? Aku kan cuma mau bareng aja sama kamu ke kelas" balas Ray santai. Dan itu, sukses membuat mood Angel hancur, sehancur-hancurnya.

"Hmm, ya udah lah" balas Angel pasrah.

"Ngel, tau nggak?"

"Nggak"

"Is, aku belum selesai tau" ucap Ray tenang.

"Ya udah apaan?" Tanya Angel malas.

Ray memiringkan tubuhnya ke arah Angel. "Ikan apa yang bego?"

"Ikan tongkol?" Tebak Angel asal-asalan.

"Bukan! Coba tebak lagi"

"Cumi-cumi" tebak Angel lagi.

"Ikan Angel bukan yang lain"

"Ikan mujaer?" Tebak Angel sekali lagi. Dan ray hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Ikan kembung lah. Udah tau kembung masih main air" balas Ray.

"Apaan sih lo, receh banget" balas Angel. Namun kali ini gadis itu tersenyum. Perlahan-lahan mood gadis itu kembali.

"Kalo lo colek lembek, pas lo tendang keras. Lo tau nggak?" Kini Angel yang memberikan tebak-tebakan.

"Permen karet?"

"Bukan"

"Trus apaan dong?"

"Masak lo langsung nyerah" balas Angel tak mau kalah.

"Ya udah apaan deh"

"Tai ayam nempel di tiang listrik" ucap Angel diiringi tawa nya.

Ray terkekeh. Dan diam-diam juga, Angel tersenyum. Tanpa mereka sadari, mereka sudah tiba di depan kelas.

"Thanks ya" ucap Angel pelan.

Ray mengangkat sebelah alisnya. "Untuk?"

"Lo udah buat mood gue balik lagi"

"Anytime" ucap Ray tersenyum. Dan Angel membalas senyuman itu.

Sementara itu, diam-diam dari kejauhan, sebuah sosok memerhatikan kedua insan itu. Dalam hati bertekad. Bahwa ia akan membuat Angel merasakan apa yang ia rasakan. Bahkan kalaupun ingin, ia ingin membuat Angel lupa bagaimana cara Angel tertawa lagi.

Tertawa lagi.

**************

From: Fari
Istirahat pertama gue tunggu, di kantin paling pojok

HURTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang