Fari menepati janji nya untuk menjemput Angel malam ini. Perlahan namun pasti, diketuk nya pintu berwarna coklat itu. Lalu muncul seorang wanita paruh baya, bi Surti membukakan pintu.
"Malem bi, Angel nya ada?" Tanya Fari sopan.
"Ada. Non Angel di dalam, masuk dulu den, bibi panggilin dulu ya" setelah mengucapkan itu, bi Surti masuk ke dalam untuk memanggil Angel.
Fari duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu. Kemudian mata nya menyapu sekeliling nya. Sebuah senyum pedih tercipta di kedua bibir nya.
Angel muncul dari balik dinding. Gadis itu mengenakan pakaian rumahan tanpa make up sama sekali. Wajah cantik nya basah karena air mata.
"Loh, lo kenapa?" Tanya Fari.
Angel terisak." Gue dipecat" hanya dua kata itu. Namun mampu membuat berjuta-juta pertanyaan di benak Fari.
Fari bangkit dari duduk nya. Lalu berjalan mendekati Angel. Menatap lekat-lekat manik mata Angel. Kemudian memeluk erat gadis itu. Seolah menberikan ketenangan.
"Tenangun diri lo dulu" ucap Fari lembut. Telapak tangan nya mengusap lembut punggung Angel.
"Ceritain ke gue, ada apa?" Tanya Fari lembut.
"Gue dipecat. Karena gue nggak dateng buat rehearsal. Padahal gue sama sekali nggak tau jadwal rehearsal dan tiba-tiba gue dipecat" ucap Angel pelan. Kemudian kembali terisak.
"Itu bukan salah lo kok" Fari berusaha menenangkan. "Lo nggak boleh nangis, mungkin ini emang jalan yang terbaik buat lo. Siapa tau lo bisa sukses di tempat lain" ucap Fari menguatkan.
"Lo nggak ngerti Far! Dengan gue jadi model, gue bisa dapet penghasilan" ucap Angel miris.
"Emang lo nggak di kasih duit sama orang tua lo?" Tanya Fari bingung.
"Dikasih. Tapi gue kerja jadi model supaya gue bisa dapet duit. Trus duit itu gue sumbangin ke panti asuhan. Dengan itu, gue bisa ngerasa bahagia" Angel merasa dada nya sesak. Bagaimana nasib anak-anak di panti itu nanti nya? Karena panti itu tidak memiliki donatur tetap.
"Percaya sama gue, semua masalah itu ada jalan keluar nya. Dan nggak semua yang lo anggap buruk, itu buruk buat lo. Siapa tau justru ini adalah jalan terbaik buat lo"
"Lo masih nggak ngerti ya? Gimana nasib adek-adek disana Fari!" Ucap Angel frustasi.
"Ngel" panggil Fari lembut." Percaya sama gue, ini yang terbaik buat lo. Karena kalo lo punya niat baik, pasti tuhan bantu lo kok. Dan gue akan selalu ada buat lo" ucap Fari lembut. Sorot mata nya menatap lurus iris mata Angel.
Kata-kata Fari barusan membuat perasaan Angel menghangat.
Jemari Fari menghapus air mata yang ada di pelupuk mata Angel. Lalu membersihkan sisa air mata di pipi gadis itu. Dan detik itu juga, Angel merasa jantung nya berdetak lebih cepat. Begitu pula dengan Fari.
"Lo tenang aja ya, bahu gue siap untuk jadi sandaran lo, dikala lo butuh tempat untuk bersandar" ucap Fari lembut
***********
Fari hanya bisa melongo. Ketika melihat 2 kotak pizza berukuran medium telah kosong di hadapan nya. Fari dan Rido masing masing hanya memakan satu potong. Sedangkan sisa nya sudah pasti di lahap habis oleh Angel.
Alasan Angel sih klasik, biar nggak galau lagi, harus di lampiasin sama makan yang banyak. Bukan berarti makan pizza lebih dari seloyang juga si
"Kak Angel pacaran sama kak Fari?" Tanya Rido dengan polos nya.
Angel yang sedang asyik mencomoti toping pizza hanya pura pura menulikan telinga nya. Modus dikit sih mau denger jawaban Fari.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTED
Teen FictionTentang semesta yang terkadang membuat dunia nya. Seperti bumi yang membutuhkan poros nya, dan prihal hati, yang berusaha menepikan ke egoisan nya.