14. Cinta Tanpa Sarat

22 3 0
                                    

Sekeras apapun kamu, aku akan tetap berada di samping mu. Dan aku akan tetap mendukung mu, karena bagiku bahagia mu adalah bahagia ku juga. Meski aku harus melihat mu, bahagia dengan dia.

*************

Sinar matahari menembus gorden putih di kamar Angel. Gadis itu membuka matanya perlahan-lahan. Sayup-sayup, di dengarnya ada sebuah perdebatan dari lantai bawah. Mula-mula, mungkin Angel merasa biasa saja mendengar perdebatan kedua suara itu. Namun, seiring berjalan nha waktu, Angel menyadari; di rumah cuma papa, gue sama bibi. Bibi nggak mungkin berani debat sama papa

Sampai pada akhirnya, Angel bangkit dari ranjang king size milik nya. Berjalan menuruni anak tangga satu per satu, mendapati papa nya sedang berargumen dengan Rina -mantan istri Wiliam-.

"Saya tidak akan pernah memberikan nya pada kamu" ucap Wiliam kesal. Ditambah dengan tatapan dingin yang menusuk iris mata Rina.

Di tempat nya, Rina semakin terisak. Terlihat dari wajah nya yang sudah berurai air mata. "Kamu jahat mas.... jahat" ucap Rina terbata-bata.

"Kamu lebih jahat pada anak saya" ucap Wiliam.

"Pah, ini ada apa si?" Tanya Angel bingung.

Wiliam dan Rina menoleh secara bersamaan. Dua insan itu terkejut ketika melihat Angel berdiri di depan tangga, dengan tatapan penuh tanda tanya. Gadis itu berjalan pelan, duduk di samping papa nya. Berhadapan tepat di depan Rina.

"Ini... kenapa sih pa?" Tanya Angel sekali lagi.

Wiliam menghela nafas pelan. Menghembuskan nya lalu menatap lurus mata Angel."Dia mau sebagian harta papa" balas Wiliam pada akhirnya. "Tapi papa nggak mau, seluruh harta papa akan papa kasih sama kamu" ucap Wiliam.

"Mas aku punya anak. Walaupun dia bukan anak kandung mas, tapi dia juga butuh uang untuk melanjutkan hidup nya" pinta Rina.

"Nggak! Jawaban saya tetap sama" kekeh Wiliam.

"Pa" panggil Angel pelan."Kasih aja, kasian. Bener juga apakata dia" ucap Angel berlapang hati.

"Enggak sayang. Itu buat kamu"

"Pa, kasih aja. Sekedar 25% juga nggak papa"

Wiliam menimbang-nimbang. Lantas menuruti permintaan putri nya."Oke. Tapi cuma 25 %, nggak lebih"

Angel tersenyum

************

Minggu pagi ini ntah mengapa Angel merasa ingin memasak. Bukan karena ia rajin, tapi karena ia merasa bosan dan tidak memiliki kegiatan. Ntah memang dia cuma bisa masak satu menu atau apa, tapi tanpa di sadari nya, ia memasak chicken pie. Masakan nya semalam, yang sempat ia berikan pada Liam.

Saat gadis itu mengeluarkan chicken pie dari dalam oven, barulah ia teringat. Tiba-tiba saja ia merasa kesal. Mengingat gadis itu semalam di buat kesal oleh Liam. Angel memasukkan sedikit demi sedikit hasil karya nya ke dalam mulut. Not so bad.

Seenggak nya, gue bisa masak dikit lah. Batin gadis itu. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahu nya.

"Ngapain lo?!" Tanya Angel kesal. Mood nya tiba-tiba memburuk saat melihat wajah Liam ada di hadapan nya saat ini.

Liam tetap memasang wajah datar. Sebelah alis nya naik. "Lo...nggak seneng gue kesini?" Tanya Liam dengan nada penuh curiga.

"Enggak! Enggak sama sekali!" Ucap Angel kesal.

"Lo kesel sama gue karna semalem?" Tanya Liam dengan nada datar nya, membuat Angel gregetan sendiri.

Demi udang, nih cowok nyebelin amat!

HURTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang