3. Sebuah Saran

42 4 0
                                    

Liam benar-benar datang tepat waktu. Terbukti, arloji menunjukkan pukul 7 dan Liam sudah sampai di kost Angel. Ya, penjaga kost sudah tau siapa Liam. Sehingga, Liam di perkenankan untuk masuk.

"Gila sih lo kerajinan banget. Gue aja baru mau dandan" gerutu Angel sebal. Karena sejak dulu, Liam memang selalu menghargai waktu. Berbeda dengan Angel yang selalu ngaret!

"Kata lo kan jam 7! Ya gue dateng jam 7 lah!" ucap Liam membela. Sedikit tak rela dengan penyudutan Angel.

Sekitar lima belas menit, Angel sudah siap. Mereka berangkat menuju restoran menggunakan mobil Liam.

"Iam" panggil Angel memecah keheningan.

"Hmmm"

"Kita cuma dinner ber-lima doang kan?" tanya Angel was-was.

"Kenapa emang?" tanya Liam sedikit bingung. Namun pandangan nya masih fokus ke depan.

"Kalo sampai gue ketemu orang semalem, gue marah sama lo" ucap Angel penuh keyakinan.

"Enggak kok. Cuma kita berlima doang" ucap Liam membuat perasaan Angel lega.

Mobil Liam sudah terparkir manis di halaman restoran. Angel dan Liam masuk kedalam, bergabung bersama Viktor, Reni serta Zayn. Yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan mereka.

"Udah lama yah? Bun?" tanya Angel begitu bokong nya menempel di atas kursi.

"Baru kok" jawab Reni.

"Ya udah langsung di makan aja" perintah Viktor. Mereka melakukan aktifitas makan malam penuh dengan canda gurau.

Selesai makan, Reni menyadari mata Angel yang sembab. Walaupun tak se-sembab tadi pagi, tapi Reni masih dapat menebak. Bahwa Angel menangis semalaman.

"Angel mata nya kenapa?" tanya Rita khawatir. Karena bagi Rita maupun Viktor, Angel sudah seperti putri mereka sendiri.

"Anu bun...semalem keasyikan nonton film jadi begadang" ucap Angel berbohong sepenuhnya.

Rita hanya mendesah berat. Sebenarnya, dia berharap Angel akan cerita atau bagaimana. Tapi sepertinya Angel ingin tetap terlihat tegar. Walaupun sebenarnya mereka semua tau, Angel rapuh.

"Yah, orang itu masih suka nanya-nanyain aku?" tanya Angel pada Viktor.

Viktor kaget mendengar pertanyaan Angel barusan. Karena, Viktor kira Angel tidak akan membahas orang itu lagi. Karena kata itu bermakna pada Wiliam.

"Sedikit" jawab Viktor seadanya. Tak ingin menyakiti Angel.

"Mmm, Angel boleh minta tolong sama ayah?" pinta Angel. Tatapan nya memohon pada Viktor.

"Apapun sayang" ucap Viktor.

Angel menunduk sejenak. Kemudian menatap lutus ke arah Viktor." Tolong bilang sama dia. Lupain Angel"

***************

"Zayn lo masih jomblo?" tanya Angel pada Zayn. Kini Angel, Liam dan Zayn berada di dalam mobil Liam. Hendak menantarkan Angel pulang.

"Masih dong. Gue kan gasuka pacar-pacaran" ucap Zayn mantap.

"Cihh. Belajar dong sama abang lo. Abang lo aja playboy level akut" ucap Angel menyindir Liam.

"Dih apaan. Masih polos begini" bela Liam.

"Polos apanya!" teriak Angel dan Zayn bersamaan. Akibatnya, membuat Liam meringis.

"Liam. Sahabatku dari orok. Jangan kelamaan jomblo. Ntar lo jadi belok!" saran Angel pada Liam.

"Angel. Sahabatku dari orok. Jangan kelamaan jomblo juga. Ntar jadi belok!" tandas Liam balik.

HURTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang