3. Si kapten basket

3.2K 84 3
                                    

    Hari ini gue pelajaran olahraga, gue lagi make lapangan basket buat materi olahraga kali ini.

Lapangan basket gue cukup lumayan luas, kelas kami pakai sisi sebelah kanan untuk pelajaran kali ini, sedangkan sisi sebelah kiri dipakai oleh anak Basket yang sedang bermain kira-kira ada 5 orang yang tidak cukup gue kenal.

Setelah selesai materi tentang basket yang dijelaskan tentang Pak Tio guru Olahraga kami, gue, Ayu, Afdila, dan Iwan duduk di pinggir lapangan basket yang tersedia tempat duduk khusus murid.

"Minum gue mana?" Tanya Ayu

"Dipegang iwan" Kata Afdila

Langsung saja Iwan menyodorkan minuman botol Ke Ayu.

"Heh ochi, lo mau gue kasih tantangan Gak?" Tanya Ayu yang bikin gue nyerngit bingung.

"Apa?" Jawab gue yang sambil neguk minuman di botol tupperware gue yang warna pink.

"Lo kenal kak Miko?, kapten basket kita, itu tuh orangnya" kata Ayu yang sambil mengangkat ibu jari nya untuk nunjuk ke arah 5 cowo yang bermain basket, dan setau gue mereka kumpulan Kaka kelas gitu.

"Mirip Sehun exo chi" sambung Dila,

"Baperin sana" kata Ayu

"Itu tantangannya?" Tanya gue ke mereka dan dibalas anggukan oleh Ayu.

"Engga ah masa gue yang datangi" kata gue

"Perasaan dari tadi lo liatin kak Miko deh, bohong banget lo ga suka, ganteng tau lumayan kan lo suka tuh yang mirip sehun exo gitu" jelas iwan ke gue

Gue cuma cuek aja sama perkataan temen-temen gue yang terus ngoceh soal kak Miko.

"Dia anak kelas 12 IPA 2, nanti gue cari tau deh" kata Ayu

Gue cuma ngegelengin kepala berusaha nolak,

"Jangaaan ah" tolak gue.

"Kak miko! ini Ochi kirim salam!" Teriak Dila yang bikin anak basket ngalihkan pandangan mereka ke arah kami.

Dila udah nunjukkin ibu jarinya ke arah gue, dan gue rasa kak Miko peka terhadap arah jari Dila dan berhasil gue liat senyuman Kak Miko ngembang di bibir tipisnya.

"Cieeee di senyumin" ledek Ayu dan Dila barengan dan sukses bikin gue malu dan ngalihkan pandangan ke tempat lain.

Tapi mata gue justru tertuju sama dua cowo yang sedang jalan di koridor yang sedang natap tajam gue.

Dia Kevin dan satu temannya Arga.

"ke gep Kevin anjir" kata Iwan

"Nunggu Kevin peka? Ga bakal kali chi, dia cuma nganggep lo teman ga lebih" kata Dila ke gue dan tentu aja bikin gue patah semangat.

Terlalu canggung untuk mengungkapkan yang sebenarnya.

....

UNTUK APA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang