Bel berbunyi, tanda semua murid SMA Taruna mengisi perut mereka ke kantin. Ochi, Afdila, Ayu dan Iwan yang kebetulan juga ikut sama-sama melangkahkan kakinya ke kantin seraya membicarakan orang-orang yanng kebetulan mereka lihat. Mulai dari Pak Abdul yang lagi sisiran di depan ruangan guru, Aldi yang gosipnya lagi pacaran sama Denisa sampai Alisa yang ngejer-ngejer gebetannya si Alano.
"Sumpah deh ya, gue kalo gabung kalian banyak dosa nya! Ngegibah mulu soalnya!" Omel iwan
"Iwan, lo tau kan kalo cewe ngumpul itu gimana?" Tanya Ayu.
"Gak juga semua cewe berisik kek kalian, liat tuh Vita sama Aisyah beda!" Balas iwan kesal.
"Ya lo gabung aja sama mereka, kan satu hobi tuh sama lo, buku mulu kerjaannya!" Balas Ayu
"Bosen si sebenernya!" Keluh Iwan
"Udah deh wan, mending lo gausah ribet! Ikuti aturan pertemanan kita!" Oceh Ayu
"Iya-iya"
Langkah mereka terhenti, saat Miko menghalangi jalan mereka, Ochi mengangkat satu Alisnya saat melihat Miko didepannya yang sedang menatap nya juga. Sampai Ochi teringat sesuatu kalau ia lupa balikin dasi Miko.
"Eh! Mau ngambil dasi ya?" Tanya Ochi yang tangannya sudah hampir membuka dasi yang ia lilitkan di kera bajunya.
"Eh engga kok chi, lo pake aja dulu! Gue engga nagih dasinya kok"
"Terus? Ada apa ya kak?"
"Gue mau ngomong sebentar sama lo"
Belum aja Ochi menjawab, namun Afdila sudah memaksa Ochi untuk ikut dengan Miko.
"Mau ngomong apa? Disini aja juga bisa kan?" Miko menggelengkan kepalanya tanda kalau Miko hanya pengen bebicara berdua dengan Ochi.
"Yauda, tapi bentar aja ya kak, soalnya aku mau makan"
Miko tersenyum, langsung saja Miko menarik tangan Ochi untuk membicarakan satu hal kepada Ochi.
"Tuhkan mereka itu sosweet banget, serasi tau" puji Afdila yang direspon malas oleh Iwan dan Ayu.
Miko dan Ochi sekarang berada di taman belakang sekolah, disini tempat nya sejuk dan dingin karena banyak pohon-pohon rindang yang sengaja di tanam.
"Mau ngomong apa kak?" Tanya Ochi seraya duduk di Bangku kayu dekat dengan pohon jambu air.
"Mau minta maaf" balas Miko
Ochi tersenyum, entah apa yang ia rasakan seperti nya Miko sangat tulus meminta maaf dan sangat menyesali perbuatan nya kemarin.
"Iya. Aku maafin kak, tapi...." Ochi menggantungkan kalimatnya sehingga membuat Miko penasaran.
Miko menaikan satu alisnya, sedikit menunggu kelanjutan dari kalimat Ochi, mamun karena tidak ada suara dari mulut Ochi, Miko kembali bertanya kepadanya.
"Tapi apa?"
Ochi tersenyum kembali dan jujur saja senyuman itu sangat manis, bisa saja membuat Miko benar-benar terpesona.
"Temenin besok ke toko buku ya" jawab Ochi, Miko tertawa, ia pikir Ochi akan menghukumnya dengan perbuatan yang enggak-enggak. Tapi hanya ke toko buku saja, pastilah bagi Miko itu sangat gampang.
"Oke, hari ini juga bisa"
"Lagi males kalo hari ini"
"Yauda besok aja, pulang sekolah ya"
Ochi mengangguk senang, mungkin pelan-pelan memberikan kesempatan untuk Miko dan pelan-pelan menjalani hubungan dengan Miko, pasti bisa membuat rasa Ochi kepada Kevin berkurang. Entahlah baginya ia ingin sekali menghilangkan rasa cintanya kepada temannya itu-kevin
***
Pulang sekolah, Ochi tidak pulang bersama Kevin dikarenakan Kevin harus pulang sore karena harus menyusun proposal kembali di akhir masa jabatannya. -anak osis memang selalu sibuk
Ochi pulan bersama Fanny, tetangganya yang kebetulan membawa motor. Ochi itu takut naik kendaraan umum, dulu dia pernah di copet saat di angkutan umum, makannya dia trauma jika naik kendaraan umum, bahkan naik ojek online juga kadang-kadang ia takut. Lebih baik ia berusaha mencari tumpangan untuk nebeng pulang kerumah.
Sampai didepan rumah Ochi, Ochi turun dari motor matic milik Fanny. Ia sedikit heran dengan pandangan mata Fanny ke salah satu mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di depan rumah Ochi.
Ochi sedikit tersenyum dengan maksud Fanny itu. "Cie nyariin Faiz kan lo?" Tebak Ochi.
"Katanya mau ketemuan, soalnya dia kebetulan dateng kerumah lo" jawab Fanny.
"Yauda ntar gue sampein kalo lo udah nunggu" ujar Ochi namun tidak dicegah oleh Fanny.
"Eh jangan, ntar dia geer lagi kalo gue nunggu dia"
"Yeuh gengsi lo ah! Bilang aja kangen dia pengen ketemuan"
"Udah deh, ntar biar gue chat dia aja, yang penting lo jangan ngomong apa-apa deh"
"Iya-iya, btw thanks ya"
Ochi merebahkan badannya di kasurnya, ia sempat tersenyum melihat hp nya karena sedang chattingan bersama Miko. Entahlah dia memilih untuk memberikan Miko kesempatan semoga ini pilihan terbaiknya.
"Woi!" Teguran dari suara laki-laki membuat Ochi sontak kaget dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dilihat Faiz yang beridiri di ambang pintu sambil menggigit buah apel.
"Apasih, ngagetin aja lo" gerutu Ochi kesal.
"Yah elo, senyum-senyum sendiri! Kesambet lo ya, itu ada Kevin dibawa mau ngajakin lo makan"
"Tumben dia gak langsung manggil gue di kamar"
"Lagi battlefied sama Bokap lo" jawab Faiz yang sambil menggigit buah apel nya sedangkan Ochi memutar bola matanya males.
"Lo jadi ketemuan sama Fanny"
"Kok lo bisa tau, gue mau ketemuan sama dia?" Tanya Faiz heran. Jujur saja tadi Faiz nanyain Ochi pulang sama siapa dan Ochi bilang dia naik ojek online. Lalu ia nanya tentang Fanny dan Ochi ngejawab tidak ada jumpa Fanny satu harian.
"Ah itu, gue nebak aja" Alibi Ochi berusaha menutupinya.
"Gak jadi,"
"Kok bisa?"
"Gatau, dia yang gak mau! Yauda cepetan lo ganti baju udah ditunggu kevin dibawah woi"
"Kalo udah battlefied mah bakalan lama lah"
Tidak ada respon apapun dari Faiz, Ochi langsung bangkit dari tempat tidurnya untuk siap-siap.
TBC
Asli, beneran buntuh banget ngetik chapter ini wkwkFaiz
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK APA?
Teen FictionOchi Ceycilia sangat berteman baik dengan Kevin januar, namun dibalik pertemanan mereka ada rasa yang belum pernah Ochi ungkapkan kepada Kevin. Ia sadar, bahwa Kevin hanya teman nya, rasa canggung selalu menghantuinya jika ia mengatakan bahwa ia men...