***
Ochi dan Kevin masuk ke salah satu caffe yang beberapa hari mereka datangi saat Ochi melihat Kevin menyanyikan lagu dan berpelukan dengan wanita yang waktu tidak Ochi kenal.
Ochi rasa waktu itu, Kevin sering datang kesini bersama Viananda tanpa sepengetahuannya, Benar kata Ayu, Betapa bodohnya Ochi tidak mengetahui apa-apa tentang Kevin, atau Kevin yang selalu berusaha menutupi nya dari Ochi, memikirkannya saja membuat senyum Ochi pudar. Sudah hampir 5 tahun Ochi berteman dengan Kevin namun ia tidak mengetahui kehidupan Kevin bagaimana.
"gue takut kalo bareng temen-temen lo" Keluh Ochi yang terus berjalan mengikuti langkah Kevin.
"Takut di godain?" Tanya Kevin, namun tidak ada jawaban apapun dari Ochi, hanya suara Langkah kaki yang terdengar "tenang aja, mereka takut godain lo kalo ada gue" sambung Kevin yang beberapa kali menampilkan senyuman nya.
Mereka berdua sampai dilantai dua caffe suasana gelap, hanya lampu kelap-kelip yang bernuansa warm dan Lagu-lagu edm, terdapat meja bertender yang bikin mata Ochi sama sekali tidak kedip karena melihat sesosok wanita yang sering ia jumpai saat ini-Viananda
Kevin gabung dengan teman-temannya sesekali ber tos ria, dan tentu saja suasana tersebut membuat Ochi sedikit segan karena dia perempuan sendiri.
Baru saja Ochi ingin duduk Dibangku sebelahnya, wanita yang baru saja ia lihat tadi menepuk bahunya membuat Ochi sontak kaget dan melihat ke sumber nya.
"Viananda?"
"Lo tau gue?" Tanya Viananda yang menampilkan senyuman manisnya.
"ga ada temennya kan? sama gue yuk" ajak Viananda, membuat Ochi sedikit bingung. "Tenang aja, gue gabakal ngajari lo yang macem-macem kok, paling ngobrol" sambung Viananda.
Ochi melirik Ke arah Kevin dan teman-temannya, dilihatnya Kevin yang juga sedang memandang interaksi mereka berdua. "Udah ayuk," Paksa Viananda yang sambil menarik tangan Ochi.
Viananda membawa Ochi ke rooftop caffe yang juga tersedia meja dan bangku, lumayan sepi hanya ada dua orang pasangan yang mungkin juga sedang berkencan.
"Gue banyak tahu tentang lo dari Kevin?" Kata Viananda yang sambil mengaduk Kopi di meja nya.
"Oiya? Gue juga tau lo pacarnya" jawab Ochi
"Emang Kevin bilang kalo gue pacarnya?"
"Dia bilang si lo udah jadi mantan dia"
Viananda tertawa pelan, memandang Ochi yang juga sedang menyeruput lemon tea nya.
"Gue sama Kevin temen SD, cuman SMP sama SMA gue pisah sama dia"
"Oiya? Sumpah gue baru tau loh"
"Emang dia gak pernah cerita tentang gue ke lo?" Tanya Viananda penasaran
"Engga sama sekali, gue tau lo aja waktu lo pelukan sama dia di caffe ini waktu itu" jawab Ochi santai.
Lagi-lagi tawa Viananda terdengar di telinga Ochi walau rasanya kelihatan samar. "Berarti lo lebih beruntung ya"
Ochi mengangkat satu alisnya, mencerna Kalimat Viananda barusan "beruntung? Maksud lo?"
"Hm, Kevin sering cerita ke gue tentang lo, waktu kita pacaran aja, dia selalu inget lo, keknya si dia lebih nyaman berteman sama lo ya daripada berteman sama gue"
"Tapi kan dia cintanya sama lo" jawab Ochi yang tersenyum sendu menatap wajah Viananda yang tampak berkaca-kaca
"Lo suka sama Kevin?" Tanya Viananda yang sontak membuat Ochi terdiam "keliatan dari wajah lo chi" sambung Viananda, namun masih tetap membuat Ochi terdiam "gak mungkin lo cuman punya rasa sebagai teman, apalagi antara wanita dan pria, pasti diantara kalian ada yang punya rasa lebih dari itu" sambung Viananda
Viananda menyentuh pergelangan tangan Ochi menepuk nya pelan, membuat Ochi menatap heran Viananda "gue rasa, kalian berdua punya rasa yang sama cuman malu untuk saling mengungkapnya" sambung Viananda yang terlihat tidak baik saat mengatakan kalimat itu barusan.
"Kalo gue, gue berteman sama Kevin tapi cuman gue yang ngerasain, jadi gue jatuh cinta sendirian" sambung Viananda yang lagi-lagi menimbulkan banyak pertanyaan untuk Viananda di otak Ochi.
"Sehingga, buat persahabatan gue sama Kevin hancur, entah kenapa Kevin jadi terpaksa buat deket sama gue" sambungnya lagi yang ngebuat Ochi masih terdiam. Tak tahu apa yang harus ia jawab, masih banyak yang Ochi ingin sekali Ochi tanyakan kepada Viananda, namun kenapa dia sedikit ragu.
"Sakit ya, lo punya perasaan ke dia tapi dia cuma nganggap lo sebatas teman" kata Viananda lagi yang lagi-lagi berusaha menampilkan senyuman nya walaupun itu samar.
***
Di perjalanan, Ochi sama sekali hanya diam, sesekali nya ia memeluk pinggang Kevin karena angin malam yang terasa Dingin menusuk kulitnya.
Memikirkan beberapa kata-kata Viananda yang terus menghantuinya, apa benar. Kevin punya perasaan kepadanya? Atau jika Kevin tahu tentang perasaannya, Kevin justru menjauhinya seperti yang dialami Viananda, apa itu yang membuat Kevin Takut jika mempunyai jalinan cinta dengan sahabatnya yang membuat nya nyaman. Siapa yang Kevin suka, apa yang Sebenernya ada dipikiran Kevin.
"Lo kok diem aja?" Tanya Kevin di balik helm nya. "Gue ngantuk" jawab Ochi singkat.
"Tadi ngobrol apa sama via?" Tanya Kevin "cuman ngobrolin soal sekolah" kata Ochi bohong.
"Gak mungkin jaman sekarang kalo cewe ketemu cuma ngomongi pelajaran pasti ada juga embel-embel ngomongi cowo atau Gak cinta, ya Gak?" Tanya Kevin yang sedikit Tertawa Kecil, namun tidak ada jawaban apapun dari Ochi.
"Atau jangan-jangan ngomongi gue?" Tanya Kevin lagi dan sukses mendapat cubitan di pinggang nya dari Ochi.
"Pede!"
Kevin hanya tertawa, rasanya entah kenapa Kevin merasa bahagia dan bebas malam ini, dia menancapkan gas motornya saat ia melihat jam yang melingkar di tanganya menunjukkan pukul 10 malam.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK APA?
Teen FictionOchi Ceycilia sangat berteman baik dengan Kevin januar, namun dibalik pertemanan mereka ada rasa yang belum pernah Ochi ungkapkan kepada Kevin. Ia sadar, bahwa Kevin hanya teman nya, rasa canggung selalu menghantuinya jika ia mengatakan bahwa ia men...