Ochi merebahkan tubuhnya ke kasur yang berwarna silver itu, matanya melihat angka jarum jam menunjukkan pukul 10 malam. Lagi-lagi Ochi menggerutu kesal karena Kevin tidak mengantarkannya pulang dengan alasan 'Viananda'
Ochi mencoba menutup matanya, padahal ia sama sekali belum ganti baju, ia masih memakai baju festival yang ia kenakan. Rasanya malas sekali bergerak mengganti bajunya.
Baru saja ingin menutup matanya. Ponsel Ochi berbunyi ia mengambil benda persegi panjang itu dari nakas samping tempat tidurnya. Dilihatnya ada satu pesan masuk dari sebuah aplikasi Line
Kevinjnr : gue mintaa maaf, gabisa nganter lo pulang
Kevinjnr : besok gue traktir dehOchi berdecih singkat saat membaca pesan masuk Kevin. Dia selalu marah kepada Ochi untuk tidak mempercayai Miko dan menyuruh Ochi untuk tidak memaafkan Miko, lantas dirinya? Berulang kali ia membuat Ochi kecewa.
Dalam sebuah pertemanan juga bisa menimbulkan rasa kecewa kan? Dan tentu saja Ochi berhak marah. Ochi bukan hanya cemburu, kali ini ia ingin belajar mengikhlasi kebahagiaan orang, lagipula sepertinya Kevin sangat nyaman dengan Via, toh kenapa Ochi harus menganggu rasa nyaman yang saling mereka ciptakan.
Ochi meletakkan kembali ponselnya di nakas samping tempat tidurnya, lalu ia bangkit dari tidurnya untuk melangkahkan kakinya ke toilet dengan tujuan mengganti baju. Ia benar-benar gerah!
Pagi ini Ochi memang telat bangun, jam menunjukkan pukul 09.00 AM. Untungnya ini adalah hari Minggu.
Ochi bangun dari tidurnya saat ibunya mengetuk pintu kamarnya dan berulang-ulang memangil nama Ochi yang masih menguap.
Ochi menuju pintu, wanita yang memakai piyama berwarna baby blue itu membuka pintu kamarnya dan dilihatnya Ibunya yang daritadi mengganggu tidurnya.
"Anak gadis bangun jam segini! Itu Kevin dibawah katanya mau main"
Ochi membulatkan matanya, ternyata benar Kevin akan mengajaknya jalan dan mentraktirnya hari ini, 'dasar egois padahal gue belum setuju' gumam Ochi
Ochi turun dari anak tangga, dilihatnya Kevin yang sedang fokus dengan hp nya di sofa dekat tv.
Ochi memakai celana jeans hitam dan kaos putih pendek serta sneakers hitam Vans yang sering ia pakai. Sedangkan Kevin memakai hoodie berwarna abu-abu celana jeans hitam dan sneakers.
Sedikit serasi dengan style Ochi juga.
"Lo mau ngajakin gue kemana?" Tanya Ochi, sedangkan Kevin masih fokus dengan Hp nya yang menampilkan game online yang sering ia mainkan saat ini.
"Main kelereng!" Jawab Kevin singkat
"Gue gak mood" jawab Ochi tak suka, Kevin mematikan hp nya lalu ia masukkan kedalam Saku celananya.
"Badmood banget keknya, lagi pms hm?" Goda Kevin yang sambil mencolek dagu Ochi, lalu Ochi menepis tangan Kevin "cepetan! Gue gak mau lama-lama banyak tugas sekolah yang mau gue selesaikan!" Omel Ochi namun Kevin hanya memasang senyum khasnya berusaha menggoda Ochi.
Setelah berpamitan dengan Ibu Ochi dan Ayah Ochi yang tadi berada di belakang, mereka berangkat yang sama sekali Ochi tidak mengetahuinya mereka akan pergi kemana.
Tidak ada percakapan di Mobil hanya lagu milik Coldplay yang terdengar di dalam mobil Kevin.
"Semalem pulang sama siapa?" Tanya Kevin membuka suara agar tidak terlihat sepi. "Gojek" jawab Ochi singkat. "Sorry ya, gak nepati janji buat pulang bareng" tutur Kevin yang hanya di respon anggukan kepala oleh Ochi.
Tidak ada yang berkata-kata lagi, hanya suara musik dan suara kendaraan yang cukup padat dijalanan ibu kota. Jam menunjukkan pukul 11.03, namun tidak tahu Ochi akan dibawa kemana sama Kevin daritadi selama satu jam, hanya muter-muter saja
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK APA?
Teen FictionOchi Ceycilia sangat berteman baik dengan Kevin januar, namun dibalik pertemanan mereka ada rasa yang belum pernah Ochi ungkapkan kepada Kevin. Ia sadar, bahwa Kevin hanya teman nya, rasa canggung selalu menghantuinya jika ia mengatakan bahwa ia men...