"Kita cuman teman kan? Jadi jangan urusin tentang percintaan gue"
Deg.
Seperti nusuk sekali dihati Ochi saat melihat Kevin dan Viananda berciuman didepannya, Ochi rasa walaupun Viananda yang mencium Kevin, tapi Kevin seperti menerima dan menikmatinya, mungkin benar Kevin dulunya pernah jatuh cinta kepada Viananda.
"Aku kangen kamu" kata Viananda yang menatap dalam wajah Kevin.
"Lo pulang ya," jawab Kevin singkat
"Kalo aku minta anterin kamu?" Tanya Viananda
"Gue bareng Ochi, ga mungkin gue tinggalin dia disini. "
Viananda melirik tajam mata Ochi, seperti sangat tidak menyukainya,
Viananda sudah sangat mengetahui Ochi, karena Ochi sering sekali jadi bahan cerita Kevin. Bahkan pernah Kevin jalan bareng Viananda selalu saja Kevin meminta ijin membelikan sesuatu untuk Ochi, dan tentu saja hal itu membuat Viananda sedikit cemburu.
Tidak ada percakapan selama di perjalanan pulang saat Kevin mengantar Ochi kerumahnya, hanya suara klakson kendaraaan yang melaju disekitar perkotaan jalan raya yang mulai sepi ini, mungkin sudah larut malam.
"Lo ngantuk ya chi?" Tanya Kevin dibalik helm nya.
"Hm sedikit" jawab singkat Ochi
Tidak ada sepotong kata lagi yang keluar dari mulut Kevin, ia menaiki gas motor nya untuk cepat sampai kerumah Ochi
***
"Ochi cepaaaaaar turun, Ini Kevin udah nunggu" teriak ibunya Ochi dari lantai bawah.
Ochi turun dari anak tangga dengan seragam Putih abu-abu lengkap dengan dasi dan nametag nya.
Ochi melihat Kevin yang sedang duduk di meja makan sambil melahap roti dengan selai.
"Selamat pagi, gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya Kevin dengan senyum sumringah nya.
"Tumben lo pagi banget, biasanya juga gue yang nunggu" jawab Ochi
"Sekarang beda!!" Seru Kevin
"Yauda yuk pergi"
***
"Dibales sama kak Miko?" Tanya Ayu dan dibalas anggukan oleh Ochi.
"Terus-terus dia bilang apa lagi chi?" Tanya Afdila seakan akan yang akan mengintimidasi dirinya.
"Katanya pengen ketemuan si sama gue" jawab Ochi yang sambil membolak balikkan novelnya
"Mau aja chi, mau pokoknya lo harus mau ketemuan sama dia" seru Afdila semangat.
"Engga ah, gue males" jawab Ochi
"Halah bilang aja lo mau, gengsi banget si. Jarang loh kak Miko kapten basket sekolah kita ngajak ketemuan cewe, dan menurut gue lo cewe pertama yang diajak dia ketemuan" jelas Ayu.
"Iya deh chi, keknya si dia suka sama lo" sambung Afdila.
"Ih apaan si"
"Nanti anak basket ada pertandingan, lo Harus beliin Minum buat dia, pokoknya Harus lo kasih" ujar Ayu yang membuat Ochi sontak kaget
"Ih apaan si, yakali gue ngasih dia minum Engga ah, seakan akan gue diluan yang mulai deketin dia" bantah Ochi yang sambil menutup novelnya dan ia letakkan di meja
"sekarang chi, bukan hanya cowo doang yang berjuang tapi cewe juga, lo jangan terlalu tsundere yang ada dia ga beta sama lo" jelas Afdila
"Lo aja gengsi bilang suka ke Kak Kevin, sampe lo nahan sakit pas dia udah punya pacar" kata Ayu yang sontak membuat Ochi diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK APA?
Teen FictionOchi Ceycilia sangat berteman baik dengan Kevin januar, namun dibalik pertemanan mereka ada rasa yang belum pernah Ochi ungkapkan kepada Kevin. Ia sadar, bahwa Kevin hanya teman nya, rasa canggung selalu menghantuinya jika ia mengatakan bahwa ia men...