04

2.7K 328 22
                                    

Semua murid SMA Pancasila pasti kenal dengan yang namanya Haider Farel Aidan. Guru, penjaga sekolah, satpam, ibu kantin, sampai tukang bersih-bersih sekolah juga kenal sama Haider. Guru SMA Pancasila pasti akan memberi komentar baik kalau ditanya tentang Haider. Tidak heran mengapa bisa begitu. Haider handal dalam berbagai hal, prestasinya di bidang akademik maupun nonakademiknya patut diberi acungan jempol. Haider juga cowok yang ramah, semuanya diajak ngobrol.

Kalau tanya sama siswi Pancasila siapa Haider? Jawabannya pasti "Oh Haider yang ganteng itu ya?" "Kak Haider anak futsal?" "Yang ganteng itu?" "Haider yang deket sama itu ya?"

Haider dekat dengan banyak cewek. Kayanya tiap hari dia bisa sama cewek yang berbeda. Bukan buaya atau apa. Hanya ingin berteman dengan semua orang tanpa memandang gender. Belum ada satupun anak Pancasila yang menyandang status sebagai 'pacar Haider' ataupun 'mantan Haider'. Sekalipun sering diantar jemput, tetap tidak dijadikan pacar. Hanya teman biasa.

Contonya kaya sekarang, Haider lagi duduk di bangku kantin bersama seorang adik kelas yang gak kalah terkenalnya di kalangan anak Pancasila. Liava Richel Felony, atau yang biasa dipanggil Richel. Baru masuk jadi anak Pancasila, namanya sudah melambung tinggi gara-gara gadis itu terlampau ramah ke semua orang, terutama kakak kelas. Ditambah dia sudah kenal Haider sejak SMP, gimana gak jadi terkenal? Kalau ditanya hubungan mereka apa sampai berani berduaan di kantin saat jam istirahat? Jawabannya tentu saja tidak ada yang tahu.

Tidak jauh dari tempat Haider dan Richel, ada gerombolan anak cowok kelas 11 IPA 3 berjalan memasuki kantin. Kali ini sang ketua kelas, Renjun yang berada di depan dan diikuti oleh Sean, Jeno, Felix, dan juga Hilar.

Felix yang melihat Haider dan Richel berduaan langsung bersiap menjahilinya. "Woi Der gas terus Der. Kalo gak jadi digas jangan diphp mulu. Atau bisa juga lu liat ke temen gua," katanya sedikit keras walaupun sudah berada di dekat Haider.

Felix dan Haider dulu satu SMP, walaupun tidak satu kelas mereka itu dekat. Namanya juga anak cowok, sekali kenalan pasti langsung bisa dekat.

"Temen lu siapa Lix? Cowok semua tuh temen lu." Balas Haider menunjuk teman Felix menggunakan dagunya.

Dari kejauhan ada Shirlee, Heera, Sasha, Nancy, Nayra, dan Savi. Dari kejauhan juga Heera memperhatikan tingkah Felix dengan geram. Gadis itu mendengar apa yang Felix katakan, makanya sekarang sudah berjaga-jaga akan memukul Felix jika sampai mengucapkan kata-kata yang akan membahayakan harga dirinya.

"Yang cewek bego, lu aja sih yang gak tau. Eh ada Nancy ada Heera juga nih-"

Ucapan Felix terputus karena tangan Heera lebih cepat menabok mulut Felix. "Felix bacot jangan gangguin orang pacaran deh, Renjun tolong dong temen lu jagain yang bener." Kata Heera dengan wajah kesalnya.

Felix memengang mulutnya yang baru saja ditabok Heera sambil mengaduh kesakitan. "Sakit goblok, tau deh orang yang lagi cemburu," katanya dengan bibir yang dimanyunkan.

Heera sudah siap melayangkan tabokan untuk kedua kalinya, namun Nancy menahan tangan Heera. "Udah Ra udah, kalo cemburu jangan dilampiasin ke Felix." Kata Nancy yang gak jauh negeselin dari Felix.

Ingin sekali Heera mengumpat saat ini juga kalau tidak ingat ada Haider di dekatnya.

Sasha yang daritadi hanya diam melihat perang kecil, sekarang memilih untuk mengapit lengan Heera dan Nancy, mengajak mereka berdua menjauh sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Sean yang sudah lapar juga langsung menyeret Felix agar tidak menimbulkan masalah.

Haider sama Richel apa kabar? Mereka hanya diam dalam kebingungan melihat perang kecil itu. Haider sedang memutar otaknya berusaha mencerna maksud dari perkataan yang dilontarkan anak IPA 3. Tapi tetap, mau dia berasumsi seperti apa juga dia tidak mendapatkan jawaban.

We Hot We Young [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang