24

1.3K 213 6
                                    

"Heh, ayo boomerang berenam." Kata Shirlee sambil mengarahkan handphone-nya ke atas agar mereka berenam kelihatan di kamera handphone-nya.

"Tulisan Maliboronya gak keliatan Shir." Protes Nayra.

"Udah keliatan ini tuh. Satu, dua, tiga!" Kata Shirlee memberi aba-aba diikuti kelima yang lain langsung gerak-gerak.

"Selfie pake hp gua dong." Sasha menyodorkan handphone-nya ke Shirlee, tidak mau kalah untuk mengabdikan momen di handphone-nya.

Shirlee menerima handphone Sasha, membolak-balikan handphone-nya. "Foto kan ya? Ini pake tombol power bisa kejepret kan ya?" tanya Shirlee yang tidak dijawab oleh siapa pun karena jujur, mereka tidak mengerti maksud dari pertanyaan Shirlee ini.

"Siap ya. Satu, dua, ti-" Shirlee tersenyum memperlihatkan deretan giginya ke temannya. "Mati guys hp Sasha. Kan seharusnya mencet volume ya," lanjutnya menjelaskan kebodohannya sendiri hari ini.

Kelima yang lain masih saling diam untuk beberapa detik. Berusaha memahami situasi yang sedang terjadi. Setelah sadar, Shirlee langsung dihujani hujatan dari yang lain.

"KAN LU MENCET POWER, YA JELAS MATI LAH BEGO."

"SHIR, KAYANYA LU TUH PALING GAK GAPTEK, TAPI TERNYATA SAMA AJA."

"SHIRLEE GUA GAK NYANGKA TERNYATA LU SEBEGO ITU."

"GUA GAK TAU TERNYATA SHIRLEE ITU NORAK."

"UDAH DEH GUA MAU RESIGN JADI TEMEN LU AJA, SHIR."

Kira-kira begitulah berbagai hujatan yang diterima Shirlee sore ini. Mana posisinya sekarang lagi di tengah-tengah jalan, di tempat tulisan 'Jl. Malioboro' yang pastinya banyak orang yang melihat kelakuan aneh mereka. Memang kalau sudah kesal begini, jadi lupa tempat. Padahal Renjun sudah dua kali mengingatkan untuk tidak malu-maluin di tempat umum, tapi masih saja malu-maluin.

Usai menghujat Shirlee, tawa mereka berenam langsung pecah. Sampe satu menit kemudian baru berhenti diingatkan Heera.

"Heh udah! Kaya orang gila lu semua."

Savi mengibaskan tangannya ke wajah Heera dengan satu tangan lagi memegangi perutnya. "Aduh bentar Ra. Perut gua sakit anjir."

"Ra, kok udah berhenti sih ketawanya?" tanya Nancy dengan sisa tawanya.

Heera memutar bola matanya malas, pertanyaan yang dilontarkan Nancy tidak berbobot. "Ya kan udah gak ada yang lucu lagi."

"Ya udah, ayo foto lagi. Pake hp gua sekarang." Sekarang gantian Nayra yang menyodorkan 'handphone' ke Shirlee.

"Eh, tapi gua masi kepo. Kalo make tombol volume beneran bisa kejepret ya?" tanya Shirlee yang masih saja kepo.

"UDAH GAK USAH ANEH-ANEH LAGI YA LU." Teriak Sasha memperingatkan.

Shirlee meringis ke arah Sasha, "ehehehe iya enggak. Nih ya. Satu, dua- ini video guys hahahahaha," katanya yang langsung tertawa kecil membuat yang lain ikut tertawa. Menertawakan kebodohan Shirlee entah yang berapa kali.

"Gua baru sadar kalo begonya Shirlee udah natural banget hahahahaha." Celetuk Nancy disela-sela ketawanya.

"Lain kali mending gua yang pegang kamera. Emang semua yang berhubungan sama Shirlee gak pernah beres." Tambah Savi.

Sasha menoyor kepala Savi, "lu kira lu beres Sav? Tangan lu tiap megang kamera aja gemeter mulu. Terus nanti jadi ngeblur."

"Udah ya udah. Kita pergi ke toko oleh-oleh aja yuk. Gua mau beli oleh-oleh. Cape ngeladenin kebodohan Shirlee yang gak bakal ada habisnya." Kata Heera mencegah peperangan antara Sasha dan Savi yang sebentar lagi akan terjadi.

We Hot We Young [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang