Makin lama hubungan seseorang, makin cepat juga orang itu merasa bosan. Pasti ada kalanya mereka pengin keluar bebas tanpa ditanya sama siapa, kemana, dan kapan sama pasangannya. Belum lagi kalau keluar sama lawan jenis. Pasti ditanyain sampai akar-akarnya. Padahal cuma pacar. Kalau sudah begitu pasti ujung-ujungnya ngajak putus. Salah satu alasan kebanyakan orang putus, bosan. Bosan dengan sikap masing-masing yang sudah melampaui batas.
Tapi kalau Sheza Savina Areille memiliki alasan yang berbeda. Alasannya karena gadis Aquarius itu takut dosa. Katanya sih begitu waktu ditanya temannya yang lain. Sebenarnya ada lagi alasan yang lain. Savi berpacaran dengan Jibran sudah dua tahun lamanya, tapi ia baru sadar kalau yang dilakukannya itu dosa. Aneh.
Di sisi lain gadis itu masih ingin melanjutkan hubungannya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana harinya kalau tidak ada Jibran di sebelahnya. Walaupun Jibran sudah mengecewakannya, ia tetap ingin memperjuangkannya. Savi tidak yakin kalau cowok yang bisa memperlakukannya seperti ratu kaya Jibran memperlakukannya selama ini.
"Sav, lu tuh seharusnya beruntung dapet Kak Jibran. Udah dari dulu kan lu suka sama dia? Sejak kita kelas sepuluh awal. Terus langsung dipepet. Eh sekarang malah pengen putus." Celetuk Sasha yang dijawab anggukan kepala oleh Nayra.
"Kalo udah tau pacaran dosa, kenapa baru sekarang lu nyadarnya? Kemana aja lu dulu? Mana udah nempel-nempel lagi. Nanggung, lanjutin aja lah." Kata Shirlee memberi saran yang sama saja dengan menyuruh temannya lanjut berbuat dosa.
Savi menghembuskan napasnya kasar. Ia ingin cerita terbesarnya, tapi nanti pasti temannya akan marah besar. Jadi, gadis itu memilih bungkam untuk saat ini, menyimpannya rapat-rapat. "Udah lah bodo amat. Percuma cerita ke kalian. Gak dapet solusi malah dapet emosi," katanya yang sekarang sudah mengerucutkan bibirnya. Galau parahhhhhh.
Nancy yang sudah berteman lama dengan Savi tidak tega melihat temannya segalau ini. Ia pun menepuk-nepuk pundak Savi pelan berniat menyalurkan energinya, "mereka tuh ada benernya Sav. Kalo lu mau mutusin Kak Jibran mending dipikirin dulu deh. Kasian tau dianya, udah tau dia bucin kaya gimana."
"Kak Jibran buat gua aja deh Sav, dia kan orangnya gak neko-neko." Kata Heera santai yang langsung mendapat hadiah lemparan tisu bekas oleh Savi.
"Mainnya gak gitu juga ya Heera. Aduh gua masi sayang Kak Jibran nih, gimana dong???? Tapi gua udah bilang putus ke dia huhuhuhu." Kata Savi sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
Yang lain juga tidak kalah frustasi dengan kelakuan Savi. Semuanya bengong setelah mendengar kalimat terakhir Savi.
"Emang udah gila beneran ya. Kalo belum yakin tuh jangan main putas-putus. Heran gua, kenapa sih gampang banget ngomong putus? Dikata benang layangan gampang banget putus." Sungut Shirlee sebal.
"Terus kata Kak Jibran gimana? Dia mau putus?" tanya Nayra.
Savi menggelengkkan kepalanya brutal, "engakkkkkkk, dia gak mau putus. Jadi gua harus gimana dong huaaaaa." Nancy yang sedari tadi berada di samping Savi langsung menenangkannya, memeluknya dari samping agar tidak melakukan hal yang lebih aneh lagi.
"Ya udah, gak usah putus, gampang kan?" tanya Nancy mengelus-elus rambut Savi yang berada di pelukannya.
Savi mendongak ke arah Nancy dengan bibir melengkung ke bawah, "tapi nanti dosa gimana dong?????"
"Untung gua gak punya pacar yaaaaa." Kata Heera sambil mengibaskan rambutnya.
Nancy melepas pelukannya, mengacungkan tangannya ke atas. "Duain Heeraaaaa. Untung ya Ra kita gak punya pacar. Jadi gak usah pusing mikir ini itu," katanya ikut mengibaskan rambut seperti Heera.
"Dosa tuh gak diitung dari pacaran doang ya anjir. Perbuatan lu berdua tiap hari dosanya gak jauh beda sama dosa pacaran." Sahut Sasha tidak terima membuat Heera dan Nancy cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Hot We Young [New Version]
FanfictionMasa remaja tidak akan terulang beberapa kali, hanya sekali seumur hidup. Selagi masih remaja, lakukan semua hal yang diinginkan sebelum menyesal. End : June 4, 2019 New Version Start : May 1, 2021 End : August 4, 2021