Malam hari dikediaman keluarga Jeon,tampak kedua putra mereka sedang meributkan sesuatu di dalam kamar si sulung.
Apa yang mereka ributkan?
"Heh balikin ga novel abang?" teriak Wonwoo kepada Jungkook yang sudah menyita novel yang barusan ia baca.
"Makanya jawab dulu pertanyaan ade.. bang." tutur Jungkook masih menyembunyikan novel kakaknya di balik punggung.
"Apasih? Pertanyaannya juga gak jelas gitu ko. Ngapain di jawab? Balikin cepat novel abang!" Wonwoo lalu berlari mendekati Jungkook.
Tak kehabisan akal.
Jungkook lalu menendang kursi di dekat meja belajar Wonwoo,berniat menghalangi lari kakaknya.Brak!
"Aduh." Wonwoo seketika jatuh karena tak sengaja menabrak kursi yang baru saja ditendang oleh Jungkook ke arahnya.
Wonwoo meringis kesakitan, sedangkan Jungkook hanya melihat sembari tertawa kecil.
"Hahaha rasain tuh."
"Kualat kamu dek sama yang tua 😠" Wonwoo masih memegangi lututnya serta tulang keringnya yang baru saja menabrak benda keras yang disebut kursi tersebut.
Wonwoo beranjak jadi duduk dan membuka sedikit celana panjangnya.
Ia melihat ada sedikit memar disana.
Seketika raut wajah Jungkook berubah jadi takut dan meringis.
"Sakit…" keluh Wonwoo sembari mengusap memarnya.
Jungkook mulai jalan mendekati kakaknya, tapi masih menyembunyikan novel Wonwoo.
"Sakit ya bang?" tanya Jungkook lalu meringis kecil.
Padahal yang mengalami luka si Wonwoo tapi kenapa yang merasa sakit dan meringis beberapa kali malah Jungkook?
Yah namanya juga saudara kandung pasti akan mempunyai ikatan batin yang kuat.Ketika Wonwoo sakit, maka Jungkook juga akan merasakan sakit tersebut.
Walaupun tak seberapa.
"Gak usah nanya bego! Ya iyalah sakit. Lagian siapa coba yang udah buat gue kaya gini? Siapa yang udah dengan pintarnya nendang kursi kearah gue?!" Wonwoo emosi.
Emosinya lebih dominan ketimbang rasa sakit pada lutut serta tulang keringnya.
Wonwoo pun tak sadar kalau sudah meninggikan nada suaranya.
Bukan bermaksud membentak si adik,tapi memang dasar Jungkook yang selalu usil kepadanya.Jadilah Wonwoo memberi dia sedikit pelajaran.
"M-maaf bang… bukan maksud-"
"Diem kamu! Keluar dari kamar gue sekarang! Puas udah bikin gue susah jalan gini, hah?!" Wonwoo lalu jalan dengan tertatih ke kasurnya.
Jungkook masih dalam posisi jongkok.
Novel pun sudah ia taruh dihadapannya.Wajahnya sedikit demi sedikit memerah.
Cklek.
"Ada apa ini ribut-ribut,hm?" tanya Ny.Jeon kepada kedua putranya tersebut.
Wonwoo tak menggubris sama sekali pertanyaan dari mama.
Dia malah bersembunyi di dalam selimut tebalnya.
"Mama~"
"Eh? Adek kenapa?" tanya Ny.Jeon lalu mendekati Jungkook.
Tetes demi tetes air mata mulai menuruni pipi putih Jungkook.
Air matanya semakin turun dengan deras setelah melihat sang kakak tidak mau melihatnya sama sekali.
Aku udah keterlaluan ya becandain kakak-Jungkook
"Tadi Jungkook ga sengaja buat kaki abang memar,ma." sahut Jungkook masih dengan banjir air mata.
Ny.Jeon lalu melihat novel Wonwoo yang tergeletak di dekat mereka.
"Memang tadi ributin apa sampai bikin kakak kamu sakit gitu?" Jungkook lalu menceritakan semuanya dari awal.
Ny.Jeon hanya tersenyum menanggapinya dan mengusap surai hitam Jungkook.
"Ya udah minta maaf sana sama kakak."
"Tadi udah minta maaf tapi malah dibentak. Jungkook takut, ma." Rengekan Jungkook semakin membuat Wonwoo sebal di dalam selimutnya.
Wonwoo lalu menyibak dengan kasar selimut tersebut dan berkata,
"Berisik tau gak! Udah keluar sana, cape gue punya adek cengeng usil gini."
"Wonwoo jaga bicara kamu!" Tegur Ny.Jeon sembari menunjuk Wonwoo dengan telunjuknya.
"Belain aja terus itu anak manja. Gak tau apa lutut gue sakit banget ini."
Ny.Jeon lalu menarik Jungkook agar mengikutinya menuju kasur Wonwoo.
"Mama udah denger semuanya dari adek kamu, Jungkook mama mohon sama kamu kalau mau usilin kakak jangan keterlaluan gini.
Liat kan apa yang udah Jungkook perbuat jadi bikin kaki kak Wonwoo sakit gini?
Kalau mau bercanda lain kali hati-hati ya dek," Ny.Jeon berusaha menjelaskan dengan lembut kepada Jungkook, dan ditanggapi dengan anggukan kecil olehnya."Wonwoo, mama tau kamu kesal sama adek. Tapi Wonwoo tau sendiri kan kalau Jungkook gak bisa yang namanya dibentak? Jangan meninggikan suara kamu kalau lagi sama Jungkook. Kalau mau marah harus dengan pikiran yang dewasa, kak Wonwoo udah dewasa kan?" Ny.Jeon lalu beralih jadi mengusap surai Wonwoo juga.
"Udah. Sekarang minta maaf deh, mama gak mau liat anak-anak mama berantem gini cuma karena hal kecil aja. Udah besar kan?" Jungkook mulai mendekati Wonwoo dan merengkuh tubuh Wonwoo kedalam pelukannya.
Wonwoo tak menolak sama sekali.
"Kakak maafin Jungkook ya…Jungkook janji gak bakal usilin kakak keterlaluan kaya gini.
J-Jungkook cuma mau main aja sama kakak hiks…" Jungkook kembali meneteskan air matanya."Iya kakak maafin. Lain kali kalo mau becandain kakak tuh kira-kira, ga usah nendang sana-sini buat ngalangin jalan aku.
Kakak juga minta maaf udah bentak Jungkook tadi. Udah jangan nangis lagi," Wonwoo jadi menghapus air mata Jungkook dengan lembut.Ny.Jeon jadi gemas sendiri melihatnya.
Sanking gemasnya ia jadi mengecupi satu-satu pipi kedua putranya tersebut."Ini baru namanya anak mama. Udah malam tidur gih." dan masih sempat-sempatnya Ny.Jeon menjawil hidung mancung Jeon bersaudara.
"Luka kakak gimana?"
"Udah gak apa-apa kok. Gak sakit lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim&Jeon family(ff Brothership)✔
RandomMain cast: Kim Taehyung Kim Min Gyu Jeon Won Woo Jeon Jung Kook Other cast Mengisahkan tentang kehidupan keluarga Kim dan tetangga baru mereka keluarga Jeon. Kedeka...