Kim&Jeon family(ff Brothership)✔

Butterfly-Berusaha

Sudah sejak 30menit yang lalu Wonwoo mondar mandir seperti sebuah setrikaan.

Taehyung maupun Mingyu sudah berusaha menenangkan seorang kakak tersebut,namun ia tetap terlihat gelisah.

Wonwoo menggigit ujung kukunya gelisah,Nyonya Kim bahkan sudah berapa kali meyakinkan Wonwoo bahwa Jungkook akan baik-baik saja.

"Lama banget,sih? Ya Tuhan bantu mereka untuk menemukan Jungkook." Wonwoo jadi terduduk disebuah kursi tunggu.

Taehyung dan Mingyu menghela nafas lega.
Ya,mereka lega karena tidak lagi melihat tingkah laku Wonwoo yang selalu kesana kemari hingga membuat penglihatan mereka berakibat pusing.

"Pah,gimana? Udah ketemu Jungkooknya?" Ny.Kim langsung menyerang suaminya dengan sebuah pertanyaan.

Hanya gelengan kepala sebagai jawaban.
Melihat itu,bahu Wonwoo merosot lesu.
Ia menghela nafas berat dan kedua mata tajam miliknya berubah jadi merah menahan tangis.

"Won,kamu udah kabarin kedua orangtua kamu?" seketika Wonwoo terjengit kaget.
Ia lupa jika belum memberi tahu ini kepada kedua orangtuanya.

"Tapi,mama sama papa lagi diluar kota,paman.
Mama nemenin papa kerja disana,selama 3 hari." ucap Wonwoo sembari menundukkan kepalanya.

Perlahan tetesan liquid tersebut turun melewati pipi putih tirus milik Wonwoo.

"Kalian tapi udah ijin kan sama orangtua kalo mau jalan-jalan kesini?"

"Heum…itu…begini paman.
Sebenarnya Wonwoo dan Jungkook sudah berusaha buat ngajakin mereka juga kesini,tapi papa tetap gak bisa alasannya karena proyek diluar kota lagi dalam masa pembangunan dan karyawan disana membutuhkan kehadiran papa.
Kami bahkan sudah mengancam akan pergi sendiri,tapi mereka malah balik mengancam.
Wonwoo sebagai seorang kakak tentu kasihan liat raut wajah Jungkook yang kecewa berat sama keputusan mama papa.
Jadilah kami pergi secara diam-diam,gak mau ngabarin apa-apa ke mereka.
Dan juga gak mau ganggu kerjaan papa." Ujar Wonwoo panjang lebar.

Ia menghela nafas lelah,air mata masih setia menetes dari kedua bola mata tajamnya.

"Hhh~ ini gak bisa dibiarin gitu aja,Won.
Kamu harus tetap kasih tau orangtua kamu."

"Tapi Wonwoo takut nanti malah dimarahin dan disalahin sama mama papa gara-gara gak becus jaga Jungkook..hiks…" kedua bahu Wonwoo gemetar ketakutan.

Membayangkan kedua  orangtuanya marah dan kecewa dengan dirinya saja ia tak sanggup.

Ia belum siap apabila dihakimi oleh mama dan papa.

"Mana ponsel kamu,biar paman yang bicara sama kedua orangtua kamu."

Wonwoo langsung memberi ponselnya kepada paman Jeon.

Setelah itu,paman Jeon pergi dari ruang tunggu  tersebut dan menelpon kedua orangtua Wonwoo.

Taehyung dan Mingyu mendekati Wonwoo secara bersamaan.
Berusaha menenangkan Wonwoo lagi.

Taehyung mengusap bahu gemetar Wonwoo,sedangkan Mingyu menggenggam tangan kanan Wonwoo.

"Mama mau beli minum dulu. Kalian mau nitip gak?" Tanya Ny.Kim kepada ketiga pemuda disana.

"Kakak pesan cola aja mah."

"Mingyu seperti biasa mah,susu rasa coklat."

"Hm oke. Kalau nak Wonwoo pesan apa?"

"Eum~ air mineral aja,Bi."
Ucap Wonwoo sambil menyeka bekas air mata dikedua pipinya.

Setelah itu,Ny.Kim segera berlalu membeli ketiga pesanan pemuda tersebut.

"Udah Won,kamu tenang aja.
Jungkook pasti ketemu kok,dan ia akan baik-baik saja.
Dan papa juga udah berusaha jelasin semua kejadian ini ke orangtua kamu.
Jadi kamu gak perlu takut dimarahin lagi," Taehyung masih mengusap bahu Wonwoo.

Namun bahu kecil tersebut sudah tidak se-gemetar tadi.

Wonwoo pun berusaha menghentikan isak tangisnya.

Disudut lain…

"Ini dimana ya? Aduh ini kok makin sepi sih jalanannya?" Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ia sudah berkeliling mall besar tersebut secara random,tidak tentu arah.

Ia bahkan sampai beberapa kali kembali ketempat semula.

Namun ia malu bertanya kepada pengunjung lain,sedang dimanakah ia saat ini?

"Duh,haus. Lapar juga lagi,kak Wonwoo mana sih kok gak ketemu-ketemu daritadi?" Gerutu Jungkook kemudian ia duduk disebuah kursi.

Jungkook mengedarkan pandangannya kearah lain.
Masih mencari sosok sang kakak.
Jika kalian bertanya,mengapa Jungkook tidak menelpon Wonwoo saja?

Jawabannya adalah,ponsel pintar tersebut malah mati disaat keadaan mendesak seperti ini.
Baterai ponselnya kehabisan daya.

Ketika masih dirumah,Jungkook lupa mengisi daya baterai ponsel tersebut.
Ia dengan asiknya malah memilih pakaian apa yang cocok untuk ia pakai saat bepergian nanti.

Syukurlah ia masih punya beberapa puluh lembaran uang untuk membeli makanan maupun minuman disekitar sini.

Ketika Jungkook sedang asik mengipas dirinya yang kepanasan,ia mendengar suara teriakan lantang entah darimana.

Saat poros matanya menangkap siluet seseorang,sontak kedua matanya membulat maksimal,

"PAPA? MAMA?!"